Literasi Ulama
Karya dan Pikiran Prof Dr H Basir Syam, Ulama Kelahiran Pangkep
Sejak kecil beliau telah aktif mengumpulkan catatan kisah-kisah para ulama, terutama di kampung kelahirannya, Kabupaten Pangkep.
Dalam tulisan beliau bertajuk Jaringan Ulama Pangkep (2019), Ketua MUI Tamalanrea dan Pengurus MUI Makassar itu menuliskan bahwa Pengajian Pulau Salemo merupakan salah satu lembaga pendidikan tertua di Sulsel.
Beliau uraikan bahwa kontribusi AGH Sibbawaih (Katte Lompoa ri Pagang/Ibarakka Daeng Mallabbang) lahir pada tahun 1765.
Dalam penuturan Prof Basir Syam, jaringan keulamaan AGH. Sibabbawaih menyebar bukan hanya di Pangkep tapi ke daerah lain termasuk di Makassar.
selain itu, jejak keulamaan AGH. Dahlan 1870 dan AGH. Ayyub lahir 1873 ulama yang mukim di Baru-baru Bonto Pera.
Catatan-catatan jejak ulama Pangkep yang ditulisnya menunjukkan bahwa daerah tersebut merupakan salah satu sentrum keulamaan di Sulsel.
Ulama-ulama asal Sulsel sebagian pernah bermukim di Mekkah sehingga kedalaman keilmuannya diakui bahkan disegani.
Para ulama kita juga memiliki semangat nasionalisme tinggi.
Menurutnya, nasionalisme AGH. Abdurrahman Ambo Dalle cukup tinggi, kontribusinya nyata.
Dipertegas bahwa keterlibatan gurutta dalam DI/TII semata karena diculik. Karenanya tidak ada alasan kecuali mengukuhkan gurutta sebagai pahlawan nasional. (*)
Artikel ini telah terbit di Kolom Literasi Ulama Rubrik Opini Tribun Timur edisi cetak Jumat, 26 Juni 2020