Fakta-fakta Gugurnya Prajurit TNI Serma Rama saat Pasukan PBB Diserang Milisi di Kongo
Fakta-fakta Gugurnya Prajurit TNI Serma Rama saat Pasukan PBB Diserang Milisi di Kongo
“Dengan adanya kejadian tersebut, Head of Office (HoO), Mr Jacob juga meninjau langsung situasi dan kondisi terakhir ke tempat kejadian dalam selang waktu yang berbeda,” sambungnya lagi.
Kolonel Daniel Lumbanraja, menyebutkan aksi penyerangan terhadap aset dan staf PBB ini merupakan tindakan balasan atas terbunuhnya Kepala Desa Bantu Mokimbo (45 KM dari Nyunzu) oleh Komunitas Suku Twa.
“Namun demikian semenjak kedatangan personel Satgas ke lokasi kejadian, kondisi di wilayah Nyunzu berangsur-angsur membaik dan kondusif. Mencegah hal-hal yang tidak diinginkan untuk sementara pelaksanaan rotasi personel UN Security Management System (SMS) yang berada di Nyunzu ditangguhkan hingga keadaan aman,” tandasnya.
Selain itu, untuk menekan dampak kerawanan keamanan kontak senjata antar suku, Satgas juga menggelar pertemuan bersama dengan Tokoh Adat setempat guna membangun komunikasi dan kepercayaan dengan masyarakat.
“Dalam pertemuan itu, kita (Satgas Indo RDB Monusco) memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat sesuai dengan mandat yang diberikan yaitu Protection of Civilian,” tuturnya.

“Upaya lain yang dilakukan Satgas adalah dengan melaksanakan kegiatan Civil Military and Coordination (Cimic) berupa medical assistance, psychology treatment, sebagai tanda kepedulian persaudaraan kepada sesama,” pungkas Daniel Lumbanraja.
Sebelumnya berkali-kali Satgas Indo RDB Monusco melakukan penyelamatan terhadap warga sipil.
Misalnya, Selasa (26/11/2019, Satgas Indo RDB Monusco menyelamatkan warga sipil korban penembakan kelompok bersenjata Gumino yang terjadi di wilayah Area of Responsibility (AoR) Northern Sector, Provinsi Sud Kivu, Republik Demokratik Kongo.
Kolonel Inf Daniel Lumbanraja mengatakan, peristiwa tersebut berawal dari terdengarnya suara tembakan jarak 4 KM lokasi Standing Combat Deployment (SCD) Bijombo yang baru saja melaksanakan Deployment.
Seketika Komandan SCD Bijombo Kapten Inf Jefry mengirimkan 1 tim yang berkekuatan 20 orang dipimpin Lettu Inf Galih dan satu orang Language Assistant (LA) melaksanakan patroli kearah suara tembakan.
“Tindakan tersebut diambil terkait dengan mandate PBB yaitu Protection of Civilian (POC), perlindungan terhadap warga sipil,” ucapnya.
Selanjutnya Dansatgas menyampaikan bahwa dalam waktu kurang dari dua jam, tim tiba di lokasi penembakan, Kampung Kibindi. Ditemukan satu orang warga sipil atas nama Dina Nabugara mengalami luka tembak.
“Tim tersebut segera memberikan pertolongan dan selanjutnya dievakuasi menuju save haven yang terletak tidak jauh dari SCD Bijombo,” tutupnya.
(puspen tni)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul TNI Berduka, Serma Rama Gugur saat Pasukan PBB Diserang Milisi di Kongo, Penjelasan Mabes TNI,