Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Fakta-fakta Gugurnya Prajurit TNI Serma Rama saat Pasukan PBB Diserang Milisi di Kongo

Fakta-fakta Gugurnya Prajurit TNI Serma Rama saat Pasukan PBB Diserang Milisi di Kongo

Editor: Ilham Arsyam
ist
Serma Rama Gugur saat Pasukan PBB Diserang Milisi di Kongo 

TRIBUN-TIMUR.COM - KABAR DUKA, seorang prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Mission de lOrganisation des Nations Unies pour La Stabilisation en République Démocratique du Congo (MONUSCO) gugur saat menjalankan tugas misi sebagai pasukan perdamaian PBB di wilayah Republik Demokratik Kongo, Afrika.

Informasi ini disampaikan Sy Koumbo, perwira komunikasi Misi Stabilisasi PBB untuk RD Kongo (Monusco), seperti dilaporkan AFP Selasa (23/6/2020).

"Satu anggota Helm Biru (pasukan perdamaian PBB) gugur dan satunya terluka namun tidak serius. Saat ini kondisinya stabil," jelas Koumbo.

Melansir Pusat Penerangan TNI, Komandan Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco Letkol Czi MP Sibuea SH MHan, mengatakan prajurit TNI atas nama Serma Rama Wahyudi gugur dan seorang rekannya terluka dalam serangan kelompok bersenjata di wilayah Makisabo, Kongo, Afrika, Senin (22/6/2020) pukul 17.30 waktu setempat.

Pasukan PBB mengevakuasi rekannya yang menjadi korban serangan milisi di Kongo
Pasukan PBB mengevakuasi rekannya yang menjadi korban serangan milisi di Kongo (puspen tni)

Peristiwa tersebut terjadi pada saat tugas pengiriman ulang logistik ke Temporary Operation Base (TOB) bagi prajurit Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco yang melaksanakan pembangunan Jembatan Halulu sebagai sarana pendukung bagi masyarakat setempat.

Ketika perjalanan kembali ke COB (Central Operation Base), konvoi dihadang milisi dengan dihujani tembakan ke arah konvoi kendaraan angkut personel yang dikawal oleh dua unit kendaraan tempur APC Malawi Batalyon di wilayah Makisabo.

Serangan mendadak tersebut diduga dilakukan oleh Allied  Democratic Forces (ADF),  kelompok bersenjata yang berkonflik dengan pemerintah Republik Demokratik Kongo.

Usai kontak senjata, diketahui bahwa Serma Rama Wahyudi meninggal dunia akibat terkena tembakan yang menembus dada atas sebelah kiri.

Konvoi pasukan Penjaga Perdamaian PBB diserang milisi di Kongo
Konvoi pasukan Penjaga Perdamaian PBB diserang milisi di Kongo (puspen tni)

Sementara satu prajurit TNI lainnya yang terluka saat ini mendapat perawatan di Rumah Sakit Level III Goma MONUSCO.

Dalam rilis resminya, Kepala Monusco Leila Zerrougui mengecam serangan itu, dan menduga pelakunya adalah Pasukan Aliansi Demokratik (ADF).

ADF merupakan kelompok bersenjata yang terkenal mempunyai reputasi buruk, dan beroperasi di kawasan timur negara yang dulunya bernama Zaire tersebut.

Zerrougui menerangkan, prajurit Indonesia itu bertugas dalam proyek untuk membangun jembatan yang berada di kawasan Hululu.

ADF merupakan pergerakan yang awalnya berasal dari Uganda pada 1990-an silam, dan menentang pemerintahan Presiden Yoweri Museveni.

Pada 1995, mereka pindah dan bermarkas di Kongo, meski diyakini mereka tidak melancarkan serangan ke Uganda selama bertahun-tahun.

Berdasarkan data dari PBB, 500 orang tewas karena aksi mereka sejak akhir Oktober 2019, ketika militer RD Kongo melaksanakan operasi.

ADF diketahui membunuh 15 pasukan perdamaian PBB dekat perbatasan Uganda pada Desember 2017, dan membunuh tujuh lainnya dalam penyergapan Desember 2018.

Putra Simalungun

Almarhum Serma Rama Wahyudi ternyata merupakan putra Simalungun, tepatnya Jalan Air Bersih, Desa Kerasaan, Kecamatan Pematang Bandar.

Rama merupakan lulusan Secaba Tahun 2004.

Abang kandung Rama, Aris saat dihubungi wartawan, Rabu (24/6/2020) siang, menyampaikan sosok adiknya adalah orang yang tak neko-neko dan lurus dalam hal bekerja.

"Ya, beliau lahir di sini dan lulus Secaba tahun 2004-2005 melalui penerimaan prajurit TNI-AD dari Kodam Jaya di Jakarta. Sejak berdinas, beliau orang yang lulus dalam hal apapun. Saya jamin," kata Aris mengenang sosok adiknya ini.

Serma Rama Wahyudi adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Saat ini ia berdinas di Paldam Korem 031/Wira Bima, yang merupakan satuan di bawah komando Kodam I/Bukit Barisan.

"Di Pekanbaru, dia meninggalkan istri dan ketiga anaknya yang masih kecil-kecil. Anaknya yang paling besar naik kelas 2 SD, anak kedua usia 4 tahun dan anak ketiga baru berusia 2 tahun," cerita Aris.

Serma Rama Wahyudi sudah terjun ke misi perdamaian PBB di Republik Demokratik Kongo sejak Februari 2020 (5 bulan).

Terakhir, jelang Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah, Serma Rama Wahyudi sempat menghubungi keluarga di Simalungun, dan bercerita bahwa kondisi dirinya selama bertugas baik-baik saja.

"Terakhir pas malam takbiran (Waktu Indonesia Barat), dia ada nelpon kami di sini. Dia bilang kondisi di Kongo, aman-aman saja. Tiba-tiba ada kabar seperti ini, kami terpukul lah," katanya.

Rencananya seluruh keluarga besar di Simalungun akan berangkat ke Pekanbaru menerima jenazah Serma Rama Wahyudi yang mungkin akan mendapatkan gelar penghormatan sebagai anumerta.

Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco merupakan satgas PBB dari Indonesia yang banyak memberikan kontribusi besar dalam pembangunan infrastruktur di daerah misi dan telah mendapatkan apresiasi besar dari Markas PBB, salah satunya adalah program pembangunan dan rehabilitasi jalan Kasinga-Kadidiwe, Kongo.

Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco misi PBB di Kongo, Afrika, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (30/1/2020).

Pasukan Garuda Satgas Kompi Zeni TNI, Konga XX-Q MONUSCO Misi PBB Resmi Dilepas Kasum TNI
Pasukan Garuda Satgas Kompi Zeni TNI, Konga XX-Q MONUSCO Misi PBB Resmi Dilepas Kasum TNI Letjen TNI Joni Supriyanto. (puspen tni)

Pasukan TNI Satgas Kizi MONUSCO yang akan menggantikan Satgas Kizi TNI Konga XX-P MONUSCO adalah Satgas Kizi TNI Konga XX-Q MONUSCO.

Sebagian besar anggota Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco berasal pasukan dari Detasemen Zeni Tempur 2/Prasada Sakti, Padang, Sumatera Barat di bawah pimpinan Letkol Czi M.P.Sibuea SH MHan, sebagai Dansatgas.

Pasukan Satgas Kizi TNI Konga XX-Q MONUSCO berjumlah 175 personel terdiri dari 153 TNI AD, 17 TNI AL, dan 5 TNI AU.

Selain menempatkan pasukan zeni tempur, Indonesia juga mengirimkan Pasukan Perdamaian PBB dari Indonesia, Satgas TNI Kontingen Garuda (Konga)  XXXIX-B Rapid Deployable  Battalion (RDB) MONUSCO.

Satgas TNI Konga XXXIX-B RDB MONUSCO yang dipimpin Kolonel Inf Daniel Lumbanraja menggantikan Satgas TNI Konga XXXIX-A RDB MONUSCO, Senin (25/11/2019).

Komandan PMPP TNI, Mayjen TNI Victor H Simatupang, MBus,  melepas Chalk 1 (gelombang pertama) Satgas TNI Konga XXXIX-B RDB MONUSCO sebanyak 213 personel di Terminal Kargo Bandara Soekarno Hatta, Rabu (20/11/2019)

Mayjen TNI Victor mengatakan ada 850 personel yang tergabung dalam Satgas TNI Konga XXXIX-B RDB MONUSCO yang dipimpin Kolonel Inf Daniel SP Lumbanpraja tersebut.

Mereka akan bertugas selama satu tahun di wilayah Tanganyika, Kalemie menggantikan Satgas sebelumnya.

“Penugasan ini adalah suatu tugas mulia yang diberikan kepada TNI di dunia internasional,” ungkap Victor

Kontingen ini pernah mencatat prestasi setelah menyelamatkan aset dan staf PBB yang diserang 100 warga di wilayah Nyunzu, Kongo. 

Penyelamatan ini dilakukan atas instruksi Dansektor Selatan MONUSCO, Brigjen Khasif Abdullah, untuk menyelamatkan Staf dan aset PBB di kantor World Food Program (WFP)/FOOF AND Agricultural Organization (FAO) yang diserang 100 orang warga akibat konflik etnis.

Dansatgas Indo RDB XXXIX-B Monusco, Kolonel Inf Daniel Lumbanraja, dalam rilis tertulisnya dari Republik Demokratik Kongo, Jumat (31/1/2020), penyelamatan staf dan aset PBB yang langsung dipimpinnya itu didampingi Perwira Staf Satgas pada Kamis (30/1/2020).

“Penyelamatan ini merupakan instruksi langsung dari Komandan Sektor Selatan Monusco (Brigjen Khasif Abdullah) kepada Dansatgas Indo RDB sebagai pemimpin yang bertanggung jawab dalam hal pengamanan Area of Responsibility (AoR),” ujarnya dikutip dari tniad.mil.id.

Lebih lanjut dikatakan, menjaga stabilitas keamanan di AoR Indo RDB dan mengamankan Staf dan aset UN serta melindungi warga sipil ini sangat penting dilakukan.

“Seperti yang terjadi pada (27/1/2020) lalu, telah terjadi penyerangan yang dilakukan sekitar 100 warga ke Kantor World Food Program (WFP) / Food and Agricultural Organisation (FAO) yang berlokasi di Nyunzu (+ 127 KM W Kalemie) Provinsi Tanganyika,” jelasnya.

Satgas TNI Konga XXXIX-B RDB MONUSCO menjaga kantor PBB yang diserang warga setempat akibat konflik etnis
Satgas TNI Konga XXXIX-B RDB MONUSCO menjaga kantor PBB yang diserang warga setempat akibat konflik etnis (tni.mil.id)

Pada saat itu ratusan orang tersebut ingin membunuh seorang anggota Staf WFP yang termasuk dalam Komunitas Suku Twa, sekaligus juga ditengarai adanya indikasi untuk melakukan perusakan dan penjarahan di Kantor WFP/FAO yang merupakan aset UN.

“Dengan adanya kejadian tersebut, Head of Office (HoO), Mr Jacob juga meninjau langsung situasi dan kondisi terakhir ke tempat kejadian dalam selang waktu yang berbeda,” sambungnya lagi.

Kolonel Daniel Lumbanraja, menyebutkan aksi penyerangan terhadap aset dan staf PBB ini merupakan tindakan balasan atas terbunuhnya Kepala Desa Bantu Mokimbo (45 KM dari Nyunzu) oleh Komunitas Suku Twa.

“Namun demikian semenjak kedatangan personel Satgas ke lokasi kejadian, kondisi di wilayah Nyunzu berangsur-angsur membaik dan kondusif. Mencegah hal-hal yang tidak diinginkan untuk sementara pelaksanaan rotasi personel UN Security Management System (SMS) yang berada di Nyunzu ditangguhkan hingga keadaan aman,” tandasnya.

Selain itu, untuk menekan dampak kerawanan keamanan kontak senjata antar suku, Satgas juga menggelar pertemuan bersama dengan Tokoh Adat setempat guna membangun komunikasi dan kepercayaan dengan masyarakat.

“Dalam pertemuan itu, kita (Satgas Indo RDB Monusco) memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat sesuai dengan mandat yang diberikan yaitu Protection of Civilian,” tuturnya.

Satgas TNI Konga XXXIX-B RDB MONUSCO melakukan pengamanan di kantor PBB
Satgas TNI Konga XXXIX-B RDB MONUSCO melakukan pengamanan di kantor PBB (tni.mil.id)

“Upaya lain yang dilakukan Satgas adalah dengan melaksanakan kegiatan Civil Military and Coordination (Cimic) berupa medical assistance, psychology treatment, sebagai tanda kepedulian persaudaraan kepada sesama,” pungkas Daniel Lumbanraja.

Sebelumnya berkali-kali Satgas Indo RDB Monusco melakukan penyelamatan terhadap warga sipil.

Misalnya, Selasa (26/11/2019, Satgas Indo RDB Monusco menyelamatkan warga sipil korban penembakan kelompok bersenjata Gumino yang terjadi di wilayah Area of Responsibility (AoR) Northern Sector, Provinsi Sud Kivu, Republik Demokratik Kongo.

Kolonel Inf Daniel Lumbanraja mengatakan, peristiwa tersebut berawal dari terdengarnya suara tembakan jarak 4 KM lokasi Standing Combat Deployment (SCD) Bijombo yang baru saja melaksanakan Deployment.

Seketika Komandan SCD Bijombo Kapten Inf Jefry mengirimkan 1 tim yang berkekuatan 20 orang dipimpin Lettu Inf Galih dan satu orang Language Assistant (LA) melaksanakan patroli kearah suara tembakan.

“Tindakan tersebut diambil terkait dengan mandate PBB yaitu Protection of Civilian (POC), perlindungan terhadap warga sipil,” ucapnya.

Selanjutnya Dansatgas menyampaikan bahwa dalam waktu kurang dari dua jam, tim tiba di lokasi penembakan, Kampung Kibindi. Ditemukan satu orang warga sipil atas nama Dina Nabugara mengalami luka tembak.

“Tim tersebut segera memberikan pertolongan dan selanjutnya dievakuasi menuju save haven yang terletak tidak jauh dari SCD Bijombo,” tutupnya.

(puspen tni)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul TNI Berduka, Serma Rama Gugur saat Pasukan PBB Diserang Milisi di Kongo, Penjelasan Mabes TNI, 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved