New Normal
Ketua PGRI Sulsel Rekomendasikan Tujuh Strategi Menuju New Normal Bidang Pendidikan
Pengurus Pusat Ikatan Alumni SMA Negeri 200/1 Watansoppeng menggelar webinar bertema Survive di Tengah Pandemi Covid-19.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pengurus Pusat Ikatan Alumni SMA Negeri 200/1 Watansoppeng menggelar webinar bertema Survive di Tengah Pandemi Covid-19: Perspektif Kesehatan Pendidikan, Kesehatan, dan Sosial Budaya Menuju Normal.
Webinar yang dilaksanakan pada Sabtu (20/6/2020), menghadirkan keynote speaker, Bupati Soppeng Andi Kaswadi Razak.
Selain itu narasumber lain yakni Ketua PGRI Sulawesi Selatan dan Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNM Prof Dr Hasnawi Haris, Dosen Antropologi Fisip Unhas Prof Dr Pawennari Hijjang, dan Mantan Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia dr Zainal Abidin.
Sementara hadir sebgai penanggap yakni Wakul Rektor 3 Unhas Prof Dr drg Andi Arsunan Arsin, Ketua Umum Persakmi Indonesia Prof Dr Ridwan Amiruddin, Dosen Fisip Universitas Airlangga Dr Pinky Saptandari.
Ada juga dosen Fisip Unhas Dr Tasrifin Tahara, dosen FH Unhas Dr Sakka Pati, dan Sekretarus Dewan Pendidikan Soppeng Abdul Karim.
Pada kesempatan itu, Prof Hasnawi Haris merekomendasikan tujuh solusi menuju new normal bidang pendidikan.
Pertama, Prof Hasnawi yang juga Ketua Umum IKA SMAN 200/1 Watansoppeng menilai perlu adanya kurikulum sekolah era new normal yang aplikatif.
Kedua, memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan menyusun pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa.
"Ketiga, remodelin sistem pembelajaran yang memberikan ruang besar kepada siswa untuk terus belajar, dan keempat, model pembelajaran yang dapat diterapkan yakni thematic instruction, kolaborative learning, problem based learning, dan eksperential learning," kata Prof Hasnawi.
Rekomendasi kelima dan keenam yakni menyusun standar minimal era pandemi yang praktis, dan enyusun pedoman umum pembelajaran, pengelolaan pendidikan, asessmen kompetensi minimun.
"Terakhir, mendesain pendidikan karaktek dan mengoptimalkan hidden kurikulum," pungkasnya. (*)
Laporan Wartawan tribun-timur.com @Fahrizal_syam