New Normal
Strategi Owner Keripik Bachiss Sambut New Normal, Harap Pinjaman Modal dari Perbankan
Dengan digaungkannya era baru atau new normal, Reza berharap hal tersebut tidak lagi menjadi kendala agar bisnis tetap laris manis di tengah pandemik
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Tribuners! Mungkin banyak yang familiar dengan Keripik Bachiss, keripik pisang bertekstur tipis dari Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) seharga Rp 12 ribu per pcs.
Berdiri sejak tahun 2018, sang owner Reza Alamsyah L SH mengaku mengalami kendala sejak pandemik Corona merebak.
Kendala utamanya, pada proses pengiriman keripik ke pelanggan maupun reseller nya yang kini tersebar di berbagai kota.
Adanya ekspedisi yang sempat tutup, serta diberlakukan Work From Home (WFH) hingga Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mengakibatkan jasa pengiriman mengalami overload.
Dengan digaungkannya era baru atau new normal, Reza berharap hal tersebut tidak lagi menjadi kendala agar bisnis tetap laris manis di tengah pandemik Covid-19.
Meski demikian, Reza mengatakan bisnisnya mampu survive walaupun penjualan anjlok.
"Pada situasi serba terbatas ini penjualan turun. Sebelum pandemik biasanya terjual lima sampai enam ribu pcs perbulan, sekarang sisa dua sampai ribuan. Semoga di era baru penjualan meningkat bahkan bisa tembus 10 ribu pcs per bulan," katanya saat diwawancara Tribun Timur via WhatsApp, Selasa (16/6/2020).
Baginya, berbagai strategi telah disiapkan menyambut new normal, salah satunya dengan memanfaatkan media sosial salah satunya Instagram di akun @keripik.bachiss.
"Kami mencoba mengikuti perubahan perilaku pelanggan yang lebih suka belanja via online. Meski demikian sasaran utama saya ialah keripik pisang saya dijual di alfamidi, indomaret, alfamart atau perusahaan retail lainnya agar mampu bersanding dengan produk lainnya," ujarnya.
Terkait inovasi yang akan dilakukan ke depannya ialah, ia mengungkapkan akan menghadirkan varian rasa baru dan meciptakan produk kerpik dengan bahan baku melimpah di Sulsel, khususnya yang ada di Pinrang.
"Di new normal, saya akan bidik reseller baru di Kota dan Kabupaten yang di ada di Sulawesi seperti Sulawesi Barat, Manado, Gorontalo dan lainnya. Karena selama baru Sulsel dan kota di luar Sulsel" ucapnya.
Antara lain, Sorong, Timika, Nabire, Surabaya, Medan, Jakarta Pusat, Bandung, Yogyakarta, Semarang,
Majenne, Palu, Kalimantan, Balikpapan,
Berau, Samarinda hingga Bontang.
Ia menambahkan, sebagai salah satu UMKM di Sulsel, pemerintah maupun perbankan memberikan pinjaman dana untuk menunjang produksinya.