Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Lockdown London Disebut Selamatkan Jutaan Nyawa, Jika Status Dicabut Virus Corona Bisa Menyebar Lagi

"lockdown" telah menyelamatkan sekitar 3,1 juta orang, termasuk 470.000 orang di Inggris, 690.000 orang di Prancis, dan 630.000 orang di Italia

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Istimewa
pemberlakuan lockdown di London, Inggris disebut menyelamatkan jutaan nyawa 

TRIBUNTIMURWIKI.COM - Adanya pendemi virus corona di berbagai negara, membuat masimg-masimg pemerintahan berfikir keras untuk lepas dari virus  ini.

Berbagai kebijakan pun dikeluarkan untuk mengatasi dan memutus penyebaran covid-19.

Salah satunya dengan karantina wilayah alias " lockdown" yang diterapkan berbagai negara.

Diketahui, Eropa pun melakukan hal demikian.

Bahkan berkat kebijakan tersebut di Eropa menyelamatkan setidaknya tiga juta nyawa dari virus corona, sebut sebuah kajian ilmiah.

Dilansir dari Kompas.com, kajian yang dilakoni sebuah tim di Imperial College London itu menyatakan "jumlah kematian akan sangat besar" tanpa pemberlakuan 'lockdown'.

Namun, tim tersebut mengingatkan bahwa sejauh ini Covid-19 hanya menjangkiti sebagian kecil masyarakat dan kita semua masih mengalami "permulaan pandemi".

Kajian lainnya menyebut bahwa kebijakan "lockdown" telah "menyelamatkan lebih banyak nyawa, pada periode waktu yang singkat, ketimbang masa-masa sebelumnya".

Penelitian tim di Imperial College London menelaah dampak pembatasan di 11 negara Eropa--Austria, Belgia, Denmark, Prancis, Jerman, Italia, Norwegia, Spanyol, Swedia, Swiss, dan Inggris—hingga awal Mei.

Pada saat itu, sekitar 130.000 orang telah meninggal dunia akibat Covid-19 di negara-negara tersebut.

Dalam melakoni kajiannya, para peneliti memakai metode permodelan untuk memprediksi berapa banyak kematian yang terjadi jika "lockdown" tidak diberlakukan, tiada seorang pun yang mengubah perilaku saat Covid-19 melanda, dan rumah sakit kewalahan menangani para pasien.

Mereka mengestimasi 3,2 juta orang bakal meninggal dunia pada 4 Mei jika langkah-langkah, seperti menutup toko-toko dan perkantoran serta meminta khalayak tinggal di rumah, tidak dilakukan.

Dengan kata lain, "lockdown" telah menyelamatkan sekitar 3,1 juta orang, termasuk 470.000 orang di Inggris, 690.000 orang di Prancis, dan 630.000 orang di Italia, sebagaimana dipaparkan laporan penelitian yang dimuat jurnal Nature.

"Lockdown menghindarkan jutaan orang dari kematian. Kematian tersebut bakal menjadi tragedi," kata Dr Seth Flaxman, dari Imperial.

Akan tetapi, kajian tersebut tidak memperhitungkan konsekuensi kesehatan yang timbul selama bertahun-tahun ke depan akibat kebijakan "lockdown".

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved