Opini tentang Covid 19
Covid-19 dan Kontrol Kekuasaan, Perang Wacana di Tengah Pandemi Corona, Publik Tak Berdaya
Hingga kini masyarakat global tidak punya pengetahuan cukup, berbagai masalah sosial dan medis wabah Covd-19

Satu lagi tak kalah buram, isu Bill Gtaes pemilik bisnis Microsoft, Amerika, dituding peretas awal Covid-19. Virus tersebut dianggap sebagai bagian strategi kepentingan bisnis -- mengontrol populasi dan pengembangan tehnologi. Kecurigaan itu disebabkan Bill Gates dalam suatu pidato telah mengungkap bakal ancaman wabah dan melakukan pelatihan kesehatan, jauh sebelum serangan Covid-19 merebak.
Ada lagi yang tak kalah runyam. Polemik bahwa korban meninggal yang dicurigai positif bukan disebabkan Covid-19. Ini yang terakhir makin membuat publik tdak jelas. Penyebab kematian yang begitu miris bukan virus, tapi bakteri tertentu. Tak pelak, isu itu dipicu bahkan oleh riset ilmiah dari ilmuwan Amerika.
Mana di antara semua itu yang benar? Itu bisa diperlebar pada sorotan berbagai isu yang mencuat, mulai dari perdebatan soal spesis Covid-19, isu korban dan anggaran penanganannya, hingga soal vaksin yang belum ditemukan. Baik soal yang mencuat sebagai isu seputar Covid-19 di tingkat global maupun di level domestik (local).
Yang pasti, munculnya ketidak-tahuan dan keterbatasan pengetahuan atas banyak hal di seputar kasus pandemik Covid-19, menunjukkan posisi kekuasaan publik yang lemah. Publik berhadapan otoritas para aktor ranah politik dan bisnis yang memiliki kontrol atas pengetahuan dan kekuasaan. Kondisi ini jika benar, maka menyiratkan kebutuhan refllektif pentingnya membangun kesadaran (pengetahuan) kritis publik. Wallahu alam.*