Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Cerita Masa Sulit Syamsul Chaeruddin Saat Dua Kali Harus Hengkang dari PSM

Syamsul telah menjadi legenda hidup PSM, yang dimasa aktif sebagai pemain, dua kali harus merasakan pahit tersisih dari klub yang Ia cintai.

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Imam Wahyudi
MUNAWWARAH AHMAD
Pemain PSM Makassar, Syamsul Chaeruddin mengahabiskan waktu sore harinya dengan berlatih di Pantai Akkarena, Jumat (4/8/2017). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Syamsul Bachri Chaeruddin kini tak lagi membela PSM, namun namanya mungkin akan selalu dikenang para suporter.

Syamsul telah menjadi legenda hidup PSM, yang dimasa aktif sebagai pemain, dua kali harus merasakan pahit tersisih dari klub yang Ia cintai.

Syamsul membela PSM pada dua periode yang cukup panjang.

Periode pertama saat pemain kelahiran Gowa ini masih muda, Ia memperkuat Juku Eja dari 2001-2010.

Di tahun 2010, Syamsul harus hengkang ke Persija, sebab pelatih PSM saat itu Robert Rene Alberts tak memasukkan namanya dalam skema permainannya.

Syamsul kembali lagi ke Makassar pada tahun 2012. Di periode keduanya ini, pemain yang mengawali karir di Persigo Gowa ini bermain hingga tahun 2017.

Cerita berulang kembali dialami Syamsul saat Robert Alberts kembali didatangkan PSM di tahun 2016.

Lagi-lagi Ia tak menjadi pilihan utama, hingga pada tahun 2018, Daeng Sila, panggilan Syamsul mengucapkan perpisahan kedua kalinya dengan PSM.

Saat diwawancarai oleh Ferdinand Sinaga di chanel Youtubenya, Syamsul memgungkapkan perasaanya harus hengkang di klub kebanggannya itu.

"Harus mengerti juga alasan saya keluar, apalagi kami pemain kalau tak dibutuhkan yah mau bagaimana lagi, ini pekerjan kami. Mau bagaimanapun biar itu berat, kami harus pindah," kata Syamsul baru-baru ini.

Pemain yang dijuluki Pavel Nedved-nya Indonesia ini mengatakan, dalam sebuah tim, setiap pelatih punya karakter permainan, dan waktu itu Ia sama sekali tak dibutuhkan di PSM.

"Dan itu wajar di sepakbola, makanya saya pindah ke Persija. Tapi namanya pindah itu pasti berat, apalagi saya dari sini, saya memaang maunya selamanya di PSM, tapi kan tidak begitu selamanya," ucapnya.

Meaki hengkang ke Persija, Syamsul tetap berkomitmen akan kembali memperkuat Juku Eja jika memang dibutuhkan.

"Waktu di luar saya bilang, saat dibutuhkan PSM saya akan kembali. Di Persija dan Sriwijaya pun saya bilang kalau lawan PSM saya tak mau main," kenng Syamsul.

"Lalu Pak Sadikin waktu itu datang dan panggil saya kembali, langsung saya iyakan," tambahnya.

Menurut Syamsul, tak sekadar tenaganya yang tidak dibutuhkan, hengkangnya Ia juga menjadi kesempatan untuk pemain muda PSM berkembang.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved