Kilas Tokyo
Kyufukin dan Semangat Berdonasi
Pemerintah Jepang memberi tunjangan khusus Covid-19 Jepang sekitar Rp 13,5 juta per warga. Kra-kira bisa menutupi biaya hidup sebulan mahasiswa asing
Oleh: Muh. Zulkifli Mochtar
Doktor alumni Jepang asal Makassar. Bermukim di Tokyo
PEKAN ini, sebuah amplop putih dari pemerintah kota Tokyotiba di rumah saya.
Isinya tentang Kyufukin, tunjangan khusus Covid-19 Jepang sebesar 100.000 yen; sekitar Rp 13,5 juta per warga.
Jumlah ini kira-kira bisa menutupi biaya hidup sebulan seorang mahasiswa asing.
Warga diminta mengecek kebenaran list jumlah anggota keluarga plus permintaan nomor rekening.
Setelah itu tinggal menunggu hingga tunjangan masuk. Uniknya, ada kolom pilihan mau terima atau tidak.
Ada yang tidak berniat menerima? Mungkin ada juga, entahlah.
• Mundur dari PSBB Berarti Kalah dalam Peperangan
• Goodbye PSBB dan Turbulensi Normal Life
Tapi bukan sekali ini Jepang membagi uang ke warga. Ketika krisis Lehman Shock pada tahun 2009, kami pernah kebagian 12.000 yen perorang.
Jepang memang agresif mengeluarkan stimulus budget untuk penanggulangan Covid-19 ini: sekitar 117 trilyun yen atau hampir Rp 16.000 triliun.
Kalkulasi Columbia Economics professor Ceyhun Elgin menurut BBC News, budget Covid-19 Jepang mencapai 20 persen dari total GDP-nya.
Ini nomor dua terbesar di dunia setelah negara Malta.

Dua hari lalu, PM Shinzo Abe kembali mencabut status darurat di Osaka, Kyoto dan Hyogo. Tokyo belum dicabut, masih menunggu review akhir bulan ini.
Berarti sudah 42 dari 47 prefektur status darurat dicabut,aktifitas ekonomi boleh bergeliat lagi.
Belanja masyarakat juga diharap bergairah lagi. Bisnis kecil dan usaha freelance yang terlanjur terkena dampak, bisa memohon tunjangan khusus hingga 1 juta yen.
Menurut data NHK, pertengahan Mei sudah ada 90 ribu aplikasi masuk ke pemerintah.