44 Pasien Positif di Luwu Timur, 22 Pegawai RSUD Lagaligo, Tidak Ada Dokter

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Setelah 16 tenaga medis terpapar di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Wahidin Sudirohusodo Makassar, ada 22 pegawai di RSUD I Lagaligo Lutim yang positif Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Kadiskes Sulsel) Muhammad Ichsan Mustari tidak memungkiri, tenaga kesehatan akhirnya terkontaminasi.

"Karena tenaga kesehatan yang kontak langsung. Bagaimana pun proteksi yang dibuat, ada konsekuensi yang terjadi," ujarnya via video conference, Jumat (22/5/2020).

Menurutnya, di RSUP Wahidin ada 16 tenaga medis yang positif. "Didalamnya ada Dokter. Sementara mereka ada diisolasi rjmah, juga ada dimasukkan di hotel program duta Covid-19, karena mereka tidak punya penyakit pengorbit," ujar Dokter Ichsan.

Selain di RSUP Wahidin, kasus baru di RSUD I Lagaligo Lutim.

"Dari 44 pasien positif di Lutim, ada 22 pegawai RSUD I Lagaligo. Itu mulai dari satpam sampai petugas di rawat inap dan ICU. Namun dokter tidak ada, hanya perawat," kata Ketua IDI Sulsel itu.

Menurutnya, banyak dari mereka yang isolasi rumah. "Saya sampaikan ke direkturnya agar disiapkan untuk dimasukkan ke RS di Makassar," ujarnya.

Kenapa? "Ini penting, karena kita memiliki program agar mereka cepat pulih," klaimnya.

Kemudian dari situ, ada delapan pasien positif dari PT Vale.

"Nah bagaimana protokol kesehatan ini penting, di sana ada bandara. Sehingga dibutuhkan penguatan di Bandara. Selaij itu, Lutim ini hub, terutama hubungan darat, ada dari Sulteng dan Sulta yang masuk," ujarnya.

"Sehingga, kalau melihat pasien 44 ini terlokalisir ada pegawai Vale. Jadi tidak menyebar. Sama dengan pegawai di RSUD I Lagaligo," katanya.