Program Kotaku
Program Kotaku Disebut Tak Beri Perubahan, Koordinator BKM Batubinnar Bulukumba: Jangan Sokta!
Legislator PAN DPRD Bulukumba, Supriadi beberapa waktu lalu menyorot Program Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU).
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Legislator PAN DPRD Bulukumba, Supriadi beberapa waktu lalu menyorot Program Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku), di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Menurut dia, program tersebut tidak nampak memberikan perubahan di wilayah kumuh, meski anggarannya cukup besar yakni Rp 24 miliar.
"Program Kotaku menelan anggaran hingga miliaran tidak begitu nampak hasilnya. Tidak ada perubahan apapun dikawasan katagori kumuh Itu," kata Supriadi, baru-baru ini.
Beberapa kelurahan di Bulukumba yang mendapat program ini, yakni Kelurahan Bentengnge, Bintorore dan juga Ela-ela, di Kecamatan Ujung Bulu.
Menanggapi hal itu, Koordinator BKM Batubinnar Bintarore, Wahyudi, angkat bicara, Senin (18/5/2020).
Menurut dia, apa yang disampaikan oleh Supriadi tidaklah benar adanya.
Selaku kordinator BKM Batubinnar Bintarore, Dudi, sapaannya, mempertanyakan dana KOTAKU sebanyak Rp 24 miliar yang di maksud oleh Supriadi.
Karena 2019 lalu, Kabupaten Bulukumba hanya mendapat Rp 3,5 miliar, yang dibagi ke tiga kelurahan tersebut.
Yakni Kelurahan Ela-ela mendapat anggaran kurang lebih Rp 2 miliar, Bentenge Rp 1 miliar, dan Bintarore sebanyak Rp 500 juta.
"Jadi Pak Supriadi jangan asal bicara, inimi dibilang sokta (Sok tahu)," kata Dudi.
Dudi juga meminta Supriadi untuk turun langsung ke lapangan, sebelum menyampaikan tudingan yang menyebut program Kotaku tak nampak hasilnya.
"Bahwa itu semua tidak ada manfaatnya, saya minta beliau turun langsung ke lapangan, ke penerima dana dan lihat perubahannya," tuturnya.(*)
Laporan Wartawan Tribun Timur, @arisandifirki
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)