Update Corona Gowa
Dua Pekan PSBB Gowa, Positif Corona Naik 49 Kasus
PSBB sudah tidak lagi diberlakukan di wilayah Kabupaten Gowa mulai Senin (18/5/2020) hari ini.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA -- Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sudah tidak lagi diberlakukan di wilayah Kabupaten Gowa mulai Senin (18/5/2020) hari ini.
PSBB di Kabupaten Butta Bersejarah itu berakhir pada pukul 23:59, Minggu (17/5/2020) malam.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa memutuskan tidak memperpanjang PSBB. Alasannya karena dinilai kontradiktif dengan kebijakan pemerintah pusat.
Selama dua pekan pemberlakuan PSBB Gowa, jumlah pasien positif Virus Corona mengalami peningkatan dua kali lipat.
Hal itu berdasarkan perbandingan data Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa yang dilihat Tribungowa.com, Minggu (17/5/2020) malam.
Jumlah peningkatannya sebesar 49 kasus baru positif Corona. Jumlah peningkatan itu sebesar dua kali lipat dibanding data sebelumnya.
Pada Minggu (3/5/2020) lalu, sehari sebelum PSBB Gowa, jumlah pasien positif Corona berjumlah 38 kasus.
Sedangkan pada Minggu (17/5/2020) malam, jumlah pasien positif Corona meningkat menjadi 87 kasus.
Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) tidak mengalami peningkatan signifikan.
Kenaikannya dari 190 pasien naik menjadi 212 kasus. Jika dipersentasekan, kenaikannya hanya sebesar 11,5 persen.
Begitupun dengan orang dalam pemantauan (ODP), dari 386 ODP naik menjadi 455 ODP.
Persentase kenaikannya sebesar 17,8 persen.
Sebelumnya Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengatakan, pihaknya mendorong pemeriksaan massal selama pemberlakuan PSBB.
Adnan mengungkapkan, tim gugus tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Gowa memeriksa 10 ribu lebih warga selama dalam dua pekan berturut-turut.
"Selama pelaksanaan PSBB, kami aktif melakukan tes massal. Lebih 10 ribu rapid test massal sudah kita lakukan," katanya kepada wartawan, Sabtu (16/5/2020) kemarin.
Putra mendiang Ichsan Yasin Limpo itu menilai, pemeriksaan rapid test massal merupakan salah satu upaya memutus mata rantai penyebaran Virus Corona.
Menurutnya, pemeriksaan test massal dianggap penting untuk mendeteksi secara dini siapa saja yang terjangkit Virus Corona.
"Semakin banyak kita deteksi maka semakin banyak kita temukan yang reaktif atau tertular Virus Corona," terangnya.
Pemeriksaan rapid test massal itu dilakukan di Kantor Bupati Gowa, Gedung DPRD Gowa, pos-pos perbatasan, hingga menyasar pasar-pasar.
Para warga yang dinyatakan reaktif seusai rapid test, langsung dievakuasi ke dua hotel Kota Makassar untuk menjalani karantina.
"Kita dapatkan banyak yang reaktif. Kita tindaklanjuti dengan pemeriksaan swab supaya kita temukan apakah positif atau negatif," terangnya.
PSBB Tahap II Tak Dilanjutkan
Sebelumnya diberitakan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengumumkan tidak melanjutkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah pemerintahannya.
PSBB di wilayah Kabupaten Gowa yang berlangsung sejak Senin (4/5/2020) lalu akan berakhir pada Minggu (17/5/2020) esok hari.
Orang nomor satu Pemkab Gowa ini mengungkapkan beberapa alasan sehingga mengambil keputusan tersebut.
Pertama, katanya, pemberlakuan PSBB tahap II dinilai kontradiktif dengan kebijakan pemerintah pusat.
Adnan mengatakan, pemerintah pusat mulai melonggarkan PSBB beberapa waktu belakangan ini.
Hal itu misalnya, kata Adnan, ditandai dengan pelonggaran kembali transportasi.
"PSBB tidak lagi bersinergi dengan kebijakan pemerintah pusat saat ini. Saat ini pemerintah pusat telah membuka moda transportasi," ujarnya.
Kedua, lanjut Adnan, kebijakan peliburan tempat kerja secara bertahap telah diberikan kebijakan oleh pemerintah pusat dan dilanjutkan oleh pemerintah provinsi untuk dibuka.
"Ini berkontradiksi jika PSBB kita lanjutkan. Karena secara otomatis jika kebijakan pemerintah pusat dikeluarkan maka akan bersifat linear hingga ke pemerintah daerah, kabupaten/kota bahkan desa," terangnya.
Sementara, lanjut Bupati Adnan, untuk faktor internal dipengaruhi salah satunya karena kemampuan anggaran yang dibutuhkan cukup besar jika PSBB dilanjutkan.
Cucu pejuang 45 Muhammad Yasin Limpo ini mengatakan, pemberlakuan PSBB membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.
"Khusus ketersediaan logistik, biaya PSBB tidak ringan. Anggarannya cukup banyak," katanya dalam video jumpa pers, Sabtu (16/5/2020) siang. (TribunGowa.com)
Laporan Kontributor Tribun Gowa @bungari95
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)