Mahfud MD
Mahfud MD Rapat dengan DPD Ternyata Terorisme Banyak Terjadi di Tengah Pandemi Corona Ini Buktinya
Mahfud MD Rapat di DPR Bahas Ternyata Pendukung Jokowi & Prabowo masih menyisakan polarisasi di bidang politik. Kasus terorisme juga jadi ancaman
TRIBUN-TIMUR.COM - Ancaman polarisasi akibat friksi politik Pemilu dan Pilpres 2019 ternyata masih terasa hingga sekarang.
Demikian juga kasus terorisme.
Sejumlah penangkapan kasus terduga teroris masih terjadi kendati luput dari pemberitaan media massa.
Demikian di antara resume hasil rapat Menteri Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD dengan DPR RI.
Mahfud MD membeberkan situasi nasional terkait bidang politik, hukum, dan keamanan saat pandemi virus corona atau covid-19 kepada Komite I DPD RI.
Di bidang politik, Mahfud mengatakan saat ini pemerintah masih menerima kritik dari pihak-pihak yang masih terpolarisasi akibat Pemilu 2019.
Meski begitu Mahfud MD mengatakan hal tersebut tidak masalah karena ia pun mengaku juga kritis terhadal pemerintah ketika sebelum masuk ke dalam pemerintahan.
Hal itu disampaikan Mahfud dalam Rapat Kerja Menteri Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan bersama Komite I DPD RI via video conference pada Jumat (8/5/2020).
"Politik seperti kita ketahui, yang muncul ke permukaan itu biasa, sambungan dari Pemilu 2019 masih terjadi. Ada yang memang sangat kritis terhadap pemerintah," kata Mahfud MD.
"Ya tidak apa-apa. Memang kritis juga, kita kan sebelum jadi pemerintah juga kritis. Jadi sekarang kalau sudah jadi pemerintah harus siap menerima dan menampung seluruh kritik itu," ucap Mahfud.
Terkait dengan bidang keamanan, Mahfud mengatakan saat ini serangan terbuka radikalisme terhadap ideologis relatif mereda.
"Tetapi radikalisme dalam pengertian terorisme, radikalisme yang sudah terjadi berwujud terorisme banyak terjadi akhir-akhir ini, cuma tidak terberitakan," ujar Mahfud.
"Di Palu terjadi beberapa peristiwa sadis, di Jawa Timur terjadi, penangkapan-penangkapan juga dilakukan, kami bersama BNPT itu," kata Mahfud.
Ia pun mengatakan pihaknya juga selalu mengikuti perkembangan penyanderaan oleh Abu Sayyaf.
Menurutnya sampai saat ini pemerintah masih terus mendiskusikan terkait upaya penyelesaian permasalahan tersebut lewat rapat-rapat rutin.