Rumah Ramadhan
Harmonisasi Keluarga
Ditulis Firdaus Muhammad, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Alauddin Makassar dan Ketua Komisi Dakwah MUI Sulsel
Kecemasan juga selalu menghantui. Kadang semakin tua usia seseorang semakin sensitif, bawa perasaan (baper), banyak keinginan tapi penuh keterbatasan.
Kondisi ini tetap membutuhkan ketenangan hidup dan ketentraman dalam keluarga.
Berkeluarga arahnya mememuhi kebutuhan jasmani dan rohani, biologis dan psikologis secara seimbang.
Selain itu, rumah tangga harus menunaikan kewajiban-kewajibannya yakni meraih perintah Allah tadi.
• Hujan Lebat, Banjir Rendam Asrama Polsek Mamasa di Tatoa
Berkeluarga bukan sekadar mememuhi keinginan kedua pasangan melainkan terikat sistem syariat agama.
Kemungkinan ada hal yang mereka sepakati tetapi tidak sesuai dengan nilai-nilai agama.
Modal utama merawat keluarga adalah senantiasa atas ridha Allah dan sesuai tuntunan sunnah nabi.
Kehidupan era modern dapat melunturkan nilai-nilai agama karena upaya mengadaptasi tradisi-tradisi barat yang serba modern.
Selama memiliki komitmen menjalakan rumah tangga sesuai ajaran agama, akan mengudang datangnya rahmat Allah.
Harmonisasi tercipta ketika keluarga menjalankan fungsi-fungsi keluarga.
Ragam fungsi itu meliputi fungsi keagamaan, sosial budaya, cinta kasih, melindungi, reproduksi, pendidikan hingga ekonomi.
Selama serangkaian fungsi ini berjalan dinamis niscaya keharmonisan terwujud dalam keluarga. (*)