Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Update Virus Corona

Gara-gara Virus Corona, 2 Perawat Ini Pisah Ranjang dengan Suami Sejak Maret 2020, Begini Kisahnya

Salah satu sikap yang terjadi di masyarakat menjauhi dokter, perawat atau petugas medis yang notabene garda terdepan penanggulangan Virus Corona

Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Arif Fuddin Usman
Istimewa
Stigma Negatif Tim Medis Covid-19 - Gara-gara Virus Corona, 2 Perawat Ini Pisah Ranjang dengan Suami Sejak Maret 2020, Begini Kisahnya 

Sebagai perawat dia pun merasakan hal itu.

"Kami juga merasa dikucilkan juga loh. Iya benar. Jangankan orang luar, teman sekantor saja lah," ungkap Rani saat dihubungi tribun-timur.com, Kamis (23/4/2020).

Menurutnya, hal ini terjadi karena tingkat kecemasan dan ketakutan orang-orang sudah berada di ambang batas.

Ketika keluar dari ruang isolasi, ceritanya, dia dijauhi oleh orang-orang.

"Kitanya aja yang keluar dari ruangan itu pada dijauhi seperti kita yang bawa kuman," katanya.

Sekarang, kata Rani, bukan lagi pasien corona yang ditakutinya.

Namun, pandangan orang-orang yang seakan-akan dirinya adalah pembawa virus.

Dia pun sempat dikatakan terkena virus.

Hal tersebut karena posisinya sebagai perawat yang mengharuskan mandi usai jaga pasien.

"Bayangkan kalau berapa malam kita jaga malam, bukan hanya jaga malam pokoknya habis jaga mandi,

"Sampai di penginapan mandi lagi, namanya orang flu pasti flu lah," katanya sambil ketawa kecil.

"Ujungnya kita yang sakit bukan karena corona, karena kebersihannya," sambungnya.

Karena dia dan teman-teman perawat dikarantina di wisma rumah sakit, maka rasa rindu dengan keluarga terkadang datang.

Dirinya bersama dengan perawat lainnya sering kali curhat tentang kerinduannya itu. Mereka saling menguatkan satu sama lain.

Besar di Persipura, Talenta Papua Ini 2 Musim Perkuat PSM, Masih Ingat Titus Bonai? Begini Kiprahnya

Produk SUV Toyota Resmi Meluncur, Yaris Cross Beda Yaris Reguler, Simak Spesifikasi dan Foto-fotonya

"Saya rindu sama anak saya, saya juga rindu sama anak saya. Tapi mau diapa dek, sudah risiko. Pokoknya kamu bawanya happy aja," ceritanya.

Dia pun meminta masyarakat untuk mengubah pola pikirnya dan selalu tingkatkan imun dan iman.

"Ubah pola pikir ya, selalu berharap untuk yang terbaik tetap sehat. Kapan kita meminta yang terbaik, Tuhan pasti kasi yang terbaik.

"Kalau kita mikirnya sakit, ya ujung-ujungnya pasti sakit," tutup Rani. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved