Update Virus Corona
Gara-gara Virus Corona, 2 Perawat Ini Pisah Ranjang dengan Suami Sejak Maret 2020, Begini Kisahnya
Salah satu sikap yang terjadi di masyarakat menjauhi dokter, perawat atau petugas medis yang notabene garda terdepan penanggulangan Virus Corona
Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Arif Fuddin Usman
"Waktu awal cukup sulit, karena orang - orang masih menganggap ini penyakit aib, sehingga orang yang mau diambil swabnya menolak," katanya
"Untuk keamanannya cukup memadai, karena saat turun memantau pasien kami menggunakan APD lengkap," tambahnya
Tapi setelah diberi edukasi, akhirnya mereka mau diperiksa.
"Penting juga untuk memberi pemahaman dengan masyarakat umum, agar tidak mengucilkan orang yang terjangkit," lanjutnya.
• Pengunjung Warkop Kabur Berhamburan Lihat Petugas Ber-APD Datang, Ada yang Belum Sempat Bayar Kopi
• Vera si Pemandu Lagu Tewas Usai Tenggak Miras Oplosan,Teman Lelaki Korban: Cuma Habis Beberapa Ceret
Saat ini pihaknya sedang menangani satu pasien positif isolasi mandiri, yang sedang menunggu hasil swabnya.
"Khusus di Kecamatan Lau, pasien Positif ada 3 kasus, PDP 1 orang, ODP 15 orang. Sekarang pasien sedang menunggu hasil Swab," ujarnya
Ia pun berharap agar masalah ini bisa segerah teratasi dan aktifitas bisa kembali normal.
"Semoga ini cepat selesai, sehingga bisa beraktifitas seperti biasa,
"Dan untuk imbauan menjaga kebersihan tetap harus dijalankan meski nantinya wabah ini sudah tidak ada," tutupnya.
Lawan Stigma Hingga Dijauhi Masyarakat
Di tengah wabah virus Corona, dokter, perawat atau petugas medis lainnya berperan sebagai garda terdepan.
Namun, peran mereka yang sangat penting itu terkadang dikucilkan oleh masyarakat.
Hal tersebut sama seperti yang dirasakan oleh Rani Lestari S.kep., Ners (45).
Dia adalah salah seorang perawat pasien corona di Rumah Sakit (RS) Dr Tadjuddin Chalid, Jl Paccerakkang, Kota Makassar.
Menurut Rani, bukan hanya seorang pasien yang sering dikucilkan oleh masyarakat.