Rumah Ramadhan
Rumahku Ramadhanku
Ditulis Dr Firdaus Muhammad, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Alauddin Makassar dan Ketua Komisi Dakwah MUI Sulsel
Rumah menjadi surga kita di bulan Ramadhan kali ini. Rumah menjadi 'masjid' tempat sujud.
Nabi ingatkan, "Jangan jadikan rumahmu laksana kuburan". Sahabatpun bertanya, rumah yang bagaimana dianggap kuburan.
Nabi menjawabnya, rumah yang di dalamnya tidak pernah dibaca ayat-ayat Allah, Alquran.
Ramadhan di rumah berarti beribadah di rumah sepanjang Ramadhan.
Mungkin saja selama ini, terdapat rumah yang nyaris tak pernah terdengar lantunan ayat Alquran apalagi shalat berjamaah, makan bersama-sama.
Dalih kesibukan, terkejar ambisi dan target yang dipatok sendiri menjadikannya kehilangan substansi keluarga, kehilangan makna rumah.
Tidak sedikit yang justru gagal membangun keluarganya akibat ambisi karier dan keuntungan materil.
Tanpa sadar kalau ia terjerumus hingga kehilangan kebahagiaan berkeluarga, rumah tangga hancur.
Rumah sejatinya tempat kembali, istana dan surga. Mari menetap di rumah bersama kekuarga meraih berkah Ramadhan.
Setidaknya camkan, 'Rumahku, Ramadhanku'. 'Rumahku Istanaku'. 'Rumahku Surgaku'.
Tunaikan Ramadhan di rumah saja. Semoga berkah!
2 Ramadhan 1441 H