Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Anjuran Menu Buka Puasa

Apakah Berbuka Puasa dengan Makanan atau Minuman yang Manis Dianjurkan dan Punya Dalil? Penjelasan

Berbagai persiapan dilakukan oleh umat Muslim menyambut bulan suci. Di antranya, menyiapkan minuman dan makanan yang manis-manis.

Editor: Ansar
Sajian Sedap
Kolak, takjil untuk buka puasa yang manis. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Umat Muslim saat ini sedang menunggu datangnya Bulan Suci Ramdahan 1441 H/2020.

Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadhan tepat 24 April 2020. Sementara PBNU masih meninggu hilal di 23 April mendatang.

Berbagai persiapan dilakukan oleh umat Muslim menyambut bulan suci. Di antranya, menyiapkan minuman dan makanan yang manis-manis.

Bahkan kita sering mendengar anjuran 'berbukalah dengan yang manis'.

Dapatkan Token Listrik Gratis dari Pemerintah di www.pln.co.id atau WhatsApp PLN, Bisa Login di Sini

Jadwal Imsakiyah atau Buka Puasa Ramadhan 2020/1441 H di 35 Kota Besar Indonesia, Download di Sini

Berbuka puasa dengan makanan dan minuman yang manis disebut-sebut dapat mengembalikan energi yang hilang karena seharian beraktivitas tanpa mendapat asupan nutrisi.

Namun, apakah anjuran berbuka puasa dengan makanan dan minuman yang manis itu benar sesuai ajaran Islam dan terdapat dalilnya?

Menjawab pertanyaan itu, Siti Choiriyah menyampaikan hadits riwayat (HR) Ahmad dan Abu Daud.

 

Siti Choiriyah, M.Ag., dosen Institut Agama Islam Negeri atau IAIN Surakarta
Siti Choiriyah, M.Ag., dosen Institut Agama Islam Negeri atau IAIN Surakarta (Youtue Tribunnews.com)

"Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, saya akan menyampaikan terlebih dahulu hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daud," jawab Siti Choiriyah kepada mengutip tayangan kanal Youtube Tribunnews.com.

Berikut bunyi dari HR Ahmad dan Abu Daud tersebut:

كان النبي صلى الله عليه وسلم يفطر على رطبات قبل ان يصلي فان لم يكن رطبات فتمرات فان لم يكن تمرات حسا حسوات من ماء رواه أحمد وأبو داود والترمذي

Artinya, "Rasulullah Saw. berbuka puasa dengan beberapa kurma matang dan basah sebelum melangsungkan shalat.

Kalau tak ada kurma basah, Rasulullah Saw. berbuka dengan kurma kering.

Bila tak ada kurma kering, ia meminum beberapa teguk air." (HR Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi).

"Dari hadits tersebut bisa kita pahami bahwasanya Rasulullah terbiasa ketika berbuka itu dengan ruthab (رطب)," kisah Siti Choiriyah.

"Ruthab (رطب) itu artinya adalah kurma yang masih segar.

 Dapatkan Token Listrik Gratis dari Pemerintah di www.pln.co.id atau WhatsApp PLN, Bisa Login di Sini

 Jadwal Imsakiyah atau Buka Puasa Ramadhan 2020/1441 H di 35 Kota Besar Indonesia, Download di Sini

Halaman
123
Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved