Opini Dr Hasrullah
Juru Bicara
Dalam situasi krisis publik, informasi sebaiknya hanya keluar satu pintu melalui juru bicara sehingga tidak terjadi kekacauan informasi.
Kehadiran juru bicara itu bertujuan : (1) Juru bicara berfungsi wakil Partai Gerindra untuk menyampaikan kebijakan partai, dan (2) Juru bicara mempresentasikan sikap politik.
Tentu, kehadiran juru bicara politik akan menjadi corong partai yang resmi dan dapat dipertanggujawabkan setiap narasi yang dipresentasikan.
Ditunjuknya juru bicara partai, tentu mempunyai agar informasi yang disampaikan ke publik tidak berbeda dan menghindari kesalahapahaman dan miskomunikasi.
Contoh lain, juru Bicara KPK di era Febri Diansyah, kehadirannya sebagai “penyambung lidah antirasuah” adalah sarana pertanggungjawaban kerja KPK kepada masyarakat, dan itu menjadi frame (bingkai) bagi tata kerja komunikasi publik (Kompas.com, 26/12/2019).
Apa disampaikan Febri menunjukkan bahwa transparansi instansi menjadi menculnya kepercayaan masyarakat.
Namun, juru bicara andal selalu menyiapkan data dan fakta informasi sebelum diluncurkan ke publik.
Berdasarkan analisis kebutuhan sosok juru bicara untuk tampil dan mewakili instansi pemerintah dan Lembaga-lembaga publik, maka diberbagai referensi merujuk kriteria sebagai berikut:
Pertama, kredibel dan terpercaya. Untuk menjadi seorang juru bicara wajib paham komunikasi publik dan komunikasi politik.
Kenapa ini menjadi penting, kapasitas mumpuni dalam bidang tersebut akan mampu menganalisis dan memetakan informasi yang akan disampaikan.
Jangan terjadi selama ini, pesan disampaikan melalui media massa dan media sosial sangat tidak komunitatif, apalagi pembicaranya tidak kredibel.
Kedua, mempunyai banyak informasi. Juru bicara pemerintah seperti Mike McCurry mantan juru bicara Bill Clinton.
“Juru bicara layak seperti reporter yang bekerja dalam satu institusi pemerintah mengumpulkan informasi sebanyak mungkin untuk disampaikan ke masyarakat (Sullivan 2002 dalam subiakto 2014).
Ini artinya, wahai orang yang berada di sekeliling 'penguasa', janganlah berbicara asal-asalan jika tidak mempunyai kecukupan informasi tentang susuatu yang sensitif.
Apalagi disebarkan di medsos tanpa manajemen informasi yang tepat. Ketika pesan itu disampaikan atas nama pemimpin kita pesan itu tidak dapat di delete lagi.
Kasihan wajah pemimpin kita, ketika menyampaikan informasi itu kualitas pesan tidak memenuhi standard dan tidak subtantif.