PDP Covid 19
Kisah Baby Sitter Meninggal saat Tiba di Kampung, Berstatus PDP Covid-19 & Akan Dinikahi Kekasih
Wanita muda tersebut berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona atau Covid-19 sebelum meninggal dunia.
Oleh majikannya, L dibawa ke rumah sakit dan sempat diopname dan didiagnosis sakit demam berdarah.
Selanjutnya korban dipulangkan dan diantar langsung oleh majikannya menggunakan mobil pribadi ke kampung halaman L, Sabtu (4/4/2020).
Ilustrasi pasien positif virus corona meninggal dunia (Shutterstock)
Setiba di rumah, korban tidak langsung dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.
Selama tiga hari di rumah, L merasakan badannya lemas, tidak mau makan, dan sulit diajak berkomunikasi.
Khawatir dengan kondisi L, orangtuanya membawa L ke Gresik untuk mendapatkan pengobatan alternatif oleh orang pintar, Selasa (7/4/2020).
Di tempat pengobatan itu, L dinyatakan tidak sakit terjangkit corona. Namun, sakit yang diderita karena disantet orang. Hal itu terlihat dari korban yang muntah darah.
“Saya mendapatkan informasi hasil pengobatan di Gresik. Disebutkan korban bukan sakit corona, tetapi karena dibuat orang karena yang bersangkutan muntah darah,” ujar Tarnu.
Sepulang dari Gresik, Rabu (8/4/2020) pagi, L yang masih dalam kondisi lemas dibawa orangtuanya ke puskesmas.
L kemudian dirujuk ke RSUD dr Soedono karena riwayat korban yang pulang bekerja dari zona merah corona.
Di rumah sakit, korban kembali mengalami muntah-muntah lalu diopname.
Ilustrasi pasien meninggal karena virus corona atau Covid-19. (Kolase TribunNewsmaker - Shutterstock)
Kondisi kesehatan korban makin menurun dan akhirnya meninggal dunia, Kamis (9/4/2020) pukul 16.00 WIB.
Jenazah korban dimakamkan di pemakaman umum desa setempat dengan SOP pemakamanan jenazah corona.
Tarnu menambahkan setelah korban dirawat di RSUD Soedono, sore harinya rumah korban disemprot disinfektan.