Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

FTI UMI

Cegah Virus Corona ( Covid-19 ), Mahasiswa di Makassar Bikin Bilik Antiseptik untuk Driver Ojol Grab

Mahasiswa dari Prodi Teknik Industri pada Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia ( FTI UMI )

Editor: Edi Sumardi

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Mahasiswa dari Prodi Teknik Industri pada Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia ( FTI UMI ) membuat bilik antiseptik yang diperuntukkan bagi driver ojek online Grab di Makassar, Sulawesi Selatan ( Sulsel ).

Melalui bilik antiseptik ( antiseptic chamber ) tersebut, driver Grab yang sedang melayani penumpang atau tidak akan disemprot menggunakan cairan antiseptik untuk bakteri, virus, dan mikroorganisme berbahaya lain di tubuh.

Ini merupakan bagian dari upaya pencegahan penyebaran Virus Corona ( Covid-19 ).

Sebenarnya, bilik antiseptik dibuat FTI UMI sama dengan bentuk bilik disinfektan.

Bedanya hanya terletak pada jenis cairan disemprotkan.

FTI UMI membuat bilik antiseptik kerja sama dengan Grab sebab pekerjaan driver ojek online rawan terinfeksi Virus Corona lantaran bekerja di ruang publik dan berinteraksi dengan banyak orang.

Dekan FTI UMI, Zakir Sabara H Wata mengatakan, sebagai tahap awal dari kerja sama dengan Grab, perusahaan penyedia layanan on demand yang bermarkas di Singapura sekaligus decacorn pertama di Asia Tenggara, akan dibuat 3 bilik antiseptik.

"InsyaAllah, Senin (13/4/2020) sudah bisa dipasang. Rencananya, 1 bilik akan dipasang di depan kampus dan di titik strategis lainnya," kata Zakir Sabara H Wata, Kamis (9/4/2020).

Bilik antiseptik itu mirip lantatur (layanan tanpa turun) atau drive-thru.

Driver dan penumpangnya tak perlu turun dari sepeda motor saat akan disemprot selama sekitar 5 detik.

Dipilihnya bilik antiseptik sebab sejauh dinilai aman bagi tubuh dibanding penggunaan bilik disinfektan yang tak dianjurkan Kementerian Kesehatan RI ( Kemenkes ) maupun Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO ( World Health Organization ).

Saat ini, marak penggunaan bilik disinfektan atau disinfection chamber untuk mematikan mikroorganisme di tubuh, padahal cairan disinfektan digunakan untuk mendisinfeksi ruangan dan permukaan, seperti lantai, perabot, peralatan kerja, pegangan tangga atau eskalator, moda transportasi, dan lain-lain.

Bilik Disinfektan untuk Cegah Virus Corona ( Covid-19 ) Tak Dianjurkan Kemenkes, Dampak Menurut WHO

Menurut WHO, menyemprotkan disinfektan ke tubuh dapat berbahaya untuk membran mukosa (misal: mata, mulut) sehingga berpotensi menimbulkan risiko terhadap kesehatan dan merusak pakaian.

Efek samping disinfektan bisa berupa sakit kepala, sesak napas, mual, iritasi mata, hingga perubahan warna kulit.

Sementara, cairan antiseptik memang diperuntukkan bagi tubuh.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved