Perspektif Syamril
Mari Berbagi di Masa Sulit
Meminjam istilah Presiden Ghana "saya tahu cara menghidupkan perekonomian, tapi saya tidak tahu cara menghidupkan orang mati yang jadi korban corona".
Beberapa perumahan kelas menengah serta lembaga sosial keagamaan mulai bergerak.
Seperti warga di kawasan Bukit Baruga melalui Ketua RT dan RW bersama pengurus masjid sedang menggalang seribu paket bantuan kebutuhan pokok.
Tentu didahului dengan mendata warga sekitar yang masuk kategori dhuafa.
Juga lembaga sosial kemanusiaan dan keagamaan melakukan penggalangan dana bantuan. Termasuk perusahaan melalui dana CSR dan zakat usahanya.
Contohnya Kalla Group melalui Yayasan Hadji Kalla.
Selain melakukan penyemprotan dan membagi APD ke rumah sakit dan puskesmas juga mulai menyiapkan ribuan paket bahan makanan pokok seperti beras, telur, mie dan lainnya untuk dibagikan ke masyarakat dhuafa.
Semoga kepedulian kita semua selain berpahala sebagai infak dan shadaqah juga menjadi perekat sosial dalam kehidupan maayarakat.
Rasa peduli, kasih sayang dan cinta akan membawa ketenangan dan kebahagiaan bagi pemberi dan penerima.
Ketenangan dan kebahagiaan itu akan membuat tubuh lebih meningkat imunitasnya.
Selain juga tentu meningkat keimanan karena menjalankan perintah agama melalui berinfak dan sedekah.
Di masa sulit seperti ini kita butuh iman dan imun agar menang melawan corona. Mari berbagi. (*)
Catatan redaksi: tulisan di atas juga telah terbit di halaman Opini koran Tribun Timur edisi Selasa, 31 Maret 2020.