Manfaat, Aturan Dosis dan Sumber Makanan Penghasil Vitamin E
Vitamin E berasal dari makanan sehari-hari, yaitu dari minyak nabati: minyak zaitun, minyak kelapa sawit, dan minyak kelapa.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Vitamin E merupakan kombinasi dari delapan molekul yang disebut dengan tocopherol.
Kata tocopherol berasal dari bahasa Yunani, yaitu Toketos dan Phero.
Toketos artinya ‘kelahiran anak’ dan Phero artinya ‘saya membawa’.
Sedangkan akhiran “—ol” ditambahkan untuk menunjukkan bahwa zat ini merupakan salah satu dari alkohol yang dapat menyebabkan mabuk jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.
Vitamin E tidak dapat larut dalam air, namun dapat larut dalam sejumlah pelarut lemak, seperti minyak, lemak, alkohol, aseton, eter dan sebagainya.
Karena sifatnya yang tidak dapat larut dalam air, maka Vitamin E hanya dapat dicerna dalam tubuh dengan bantuan empedu hati.
Empedu hati ini berperan sebagai pengelmulsi minyak saat melalui duodenum.
Walaupun Vitamin E stabil pada pemanasan, namun pada pemanasan yang terlalu tinggi akan rusak.
Vitamin E bersifat basa dalam lingkungan yang tidak mengandung oksigen, namun akan teroksidasi secara perlahan-lahan ketika terkena oksigen di udara.
Selain itu, warna vitamin ini akan berubah menjadi gelap secara bertahap ketika terpapar cahaya.
Manfaat
1. Mencegah rambut rontok
Salah satu manfaat vitamin E, yaitu berguna untuk mencegah kerontokan rambut.
Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan vitamin E yang mencegah oxidative stress pada kulit kepala.
Oxidative stress kerap dikaitkan dengan masalah kerontokan rambut.