Akui Covid-19 Belum Ada Obat, Akhirnya Presiden Jokowi Beberkan Alasan Pesan Klorokuin
Jokowi mengakui Klorokuin bukan obat utama untuk mengobati pasien Covid-19. Ia menyadari belum ada obat atau antivirus bagi Covid-19.
Studi sebelumnya menemukan, campuran itu dapat membantu mencegah SARS agar tidak matang dan bereplikasi.
Dokter di Thailand dan Jepang melaporkan penggunaan lopinavir dan ritonavir telah berhasil mengobati beberapa kasus virus corona.
Tetapi berdasarkan penelitian terbaru di China, 200 pasien yang sudah sakit parah menemukan bahwa obat itu tidak memiliki efek signifkan.
Kaletra sedang dimasukkan dalam studi WHO yang diluncurkan minggu ini.
Bagaimana dengan Vaksin Virus Corona?
Vaksin mungkin akan siap dalam waktu 12 bulan.
Para ilmuwan di Kaiser Permanente Washington Research Institute di Seattle pada Selasa memulai tahap pertama dari vaksin COVID-19 dengan memberikan suntikan kepada sukarelawan.
Empat puluh lima sukarelawan sehat, usia 18 hingga 55, telah mendaftar untuk menerima dua dosis vaksin yang diberi nama kode mRNA-1273, sebulan sebelumnya.
Beberapa sukarelawan menerima dosis yang lebih tinggi daripada yang lain untuk menentukan seberapa kuat dosis seharusnya diberikan.
Para peneliti juga mencari efek samping dan akan menguji sampel darah untuk melihat apakah vaksin itu berdampak pada sistem kekebalan tubuh.
Sementara itu, kandidat lain yang dikembangkan oleh Inovio Pharmaceuticals mengumumkan bahwa uji klinis manusia akan dimulai pada bulan April.
