Memahami Pentingnya Inovasi Masyarakat, untuk Inovasi Kota
Rakyat harus memahami siapa yang naik dan tahu betul bahwa muda bukanlah kalimat namun pelaksanaan terhadap isu yang di dukung pemuda sendiri
Penulis: CitizenReporter | Editor: Ina Maharani
Mereka perlu di beri edukasi bahwa yang mereka lakukan salah. Narkoba itu tidak baik, begitu pula minum alkohol. Jangan sampai ada yang membenarkan yang salah, apalagi dengan menggunakan agama. Makassar merupakan kota yang masih berkembang dan sarat akan potensi. Jangan sampai ada hal yang menghentikannya. Rakyat pun harus berinovasi jangan hanya negaranya.
Polisi merupakan kunci penting dalam memerangi begal. Semoga kasus begal bisa hilang. Dalam konteks perempuan dan anak masyarakat Makassar perlu belajar bahwa pernikahan anak tidak boleh dan bersikap tidak sopan pada anak perempuan tidak boleh.
Anak perempuan harus di ajarkan keberanian bukan hanya kesempurnaan. Kita harus berani menyuarakan pendapat dan menelusuri dari mana sebenarnya penguasa mendapatkan kesempatan mengembangkan sementara kita rakyat tidak tahu apa-apa?
Sebuah artikel dari Oxford menyatakan pemimpin harus naïf. Naif untuk menjaga kebaikan dan kemurnian dalam hatinya.
Namun politik bukan tempat seperti itu. Kadang ada permainan. Kadang ada kejahatan. Namun politiknya yang harus berubah, bukan orangnya.
Suatu saat nanti politik akan di isi oleh orang baik yang bekerja sama. Kolaborasi adalah kunci adalah kata yang pernah di lontarkan penulis dan hanya pemimpin yang bisa bekerjasama dengan pemimpin lainnya yang akan menang.
Pencuri ide akan bersama orang-orang jahat lainnya dan berkuasa hanya untuk sementara. Penulis mendengar kata “balasan Allah dalam level Allah, balasan manusia dalam level manusia.” Semoga di masa depan politik di isi orang baik, jujur, dan saling menghormati satu sama lain,
Politik semestinya di isi orang baik. Hanya karena itu kota Makassar bisa berkembang, Ide memang baik dan pelaksanaan yang di lihat. Tidak satu pun calon walikota pernah hadir di acara tekunan milenial seperti minoritas etnis, gender, dan agama.
Mungkin memang kota ini tercipta untuk big strong men. Seorang yang menjadi golongan mayoritas jender, etnis, dan agama. Kalau begitu sampai kapan kita akan melihat ketidak adilan? Melawan perempuan dengan kekuatan laki-laki itu tidak adil.
Suatu saat nanti Makassar akan menjadi kota yang inklusif pada minoritas gender, etnis, dan agama.