Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Arah Muhammadiyah

Islam dengan demikian bukan sesuatu yang utopis tetapi realistik dan bisa menjadi penuntun dan pengendali dalam kehidupan manusia.

Editor: syakin
TRIBUN TIMUR/DESI TRIANA ASWAN
Dosen Pemerintahan Fisip Unismuh Makassar, Wakil Ketua Dewan Pendidikan Sulsel, Penggiat Forum Dosen, Dr Amir Muhiddin 

Sebagai sebuah idiologi, Islam memiliki nilia-nilai kebenaran sebagaimana terkandung dalam Al-quran dan Hadist dan nilai-nilai itu bisa diterapkan karena dia realistik dan ada dalam detak dan jantung kehidupan manusia.

Islam dengan demikian bukan sesuatu yang utopis tetapi realistik dan bisa menjadi penuntun dan pengendali dalam kehidupan manusia. Oleh sebab itu, Islam fleksibel dan bisa mengikuti segala zaman yang selalu berubah.

Islam berkemajuan bukan saja merupakan formulasi pemikiran untuk memahami diinul Islam tetapi menjadi bagian penting dari sebuah ikhtiar dalam mendinamisasikan Islam. Oleh sebab itu dalam konteks pemikiran Islam, Islam berkemajuan sesungguhnya menjadi bagian tak terpisahkan dari tajdiid yang dapat dilihat dari dua konteks.

Pertama, purifikasi yang dapat diartikan sebagai pemurnian untuk akidah, dan pelurusan untuk urusan ritual. Kedua adalah dinamisasi yang artinya pembaruan ataupun perubahan. Formulasi pemikiran Islam berkemajuan sesungguhnya berada dalam wilayah ini.

Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, demikian juga dalam melakukan interaksi sosial, baik secara internal maupun eksternal maka Islam berkemajuan sejatinya mengembalikan model Islam murni sesuai dengan semangat yang terkandung dalam Alquran dan Hadist.

Salah satu implementasi model tersebut adalah dengan budaya literasi (membaca dan menulis) sebagaimana diperkenalkan ketika wahyu pertama turun. Selain gerakan literasi, Islam berkemajuan ditandai dengan budaya toleran.

Ini penting sebab menjadi salah satu arah kebudayaan Muhammadiyah terutama dalam menciptakan Islam wasathiyah, saling menjaga kerukunan antar umat beragama, saling menghargai dan menghormati perbedaan yang ada.

Oleh sebab itu Islam berkemajuan bermuara pada predikat rahmatan lil 'aalamiin. Muara ini berupaya menghidupkan kembali tiga relasi harmonis bagi terlaksananya kehidupan di dunia ini, yaitu relasi seorang Muslim kepada Allah, relasi seorang Muslim kepada sesama manusia dan tentu yang tidak boleh dilupakan adalah relasi seorang Muslim kepada alam sekitar.

Selamat kepada Unismuh semoga Muktamar Muhammadiyah ke 47 tahun 2020 di Solo membawa ummat Islam dan bangsa Indonesia pada kehidupan yangberkemajuan. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved