Virus Corona
Chatting WhatsApp Virus Corona Masuk di Makassar, Jangan Panik! Reaksi Dinkes & Tips Bebas Corona
Percakapan WhatsApp terkait virus corona yang telah masuk di Makassar. Kabarnya pun menyebar cepat. Sejumlah warga, menjadikan hal tersebut pembahasan
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Arif Fuddin Usman
TRIBUN-TIMUR.COM - Terdapat Percakapan WhatsApp terkait virus corona yang telah masuk di Makassar.
Kondisi ini membuat sejumlah warga khawatir dan mengarah ke panik.
Bahkan, dalam percapakan tersebut, korban telah menjalani perawatan medis di salah satu rumah sakit di Makassar.
• Viral di WhatsApp Deteksi Virus Corona Hanya 10 Detik Tanpa Dokter, Fakta atau Hoax? Penjelasan IDI
• Surat Drop Out Diteken Rektor, 268 Mahasiswa UNM di 9 Fakultas Tak Bisa Lanjut Kuliah, Ini Sebabnya?
Kabarnya pun menyebar cepat. Sejumlah warga, menjadikan hal tersebut pembahasan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, dr Naisyah Tun Azikin pun angkat bicara.
Ia menyatakan, hingga saat ini belum ada satupun warga Makassar yang terjangkit Virus Corona.

"Jadi kami tegaskan belum ada satupun warga Makassar yang terjangkit Virus Corona. Yang beredar kabar itu hanya hoax," ujar Naisyah, Senin (2/3/2020).
Naisyah juga mengklarifikasi mengenai obrolan percakapan whatsApp mengenai virus Corona di Makassar.
Bahkan dr Naisyah sudah menghubungi langsung pengunggah pertama kabar itu yang juga berprofesi sebagai dokter.
• Pemprov Sulsel Ambil Alih Mattoanging, Dispora Target PAD dari Sewa Stadion Rp 1,5 Miliar
• Serahkan Stadion Mattoanging ke Pemprov Sulsel: llhamsyah Mattalatta: Niatnya Berbakti
Ia mengatakan, si pengunggah ini mengaku tidak bermaksud lain.
Ia hanya menyampaikan kepada rekannya, bahwa virus tersebut berada di Indonesia, setelah Presiden Jokowi mengumumkan dua warga Indonesia terjangkit virus mematikan ini.
Berbagai upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan Makassar, untuk mencegah Virus Corona.
Seperti, melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Sulsel, Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan RS Wahidin Sudirohusodo.
"Jadi sudah ada tim. Mereka akan bekerja tim surveilans. Jika ada seseorang yang di indikasi memiliki suhu tubuh yang tidak stabil,
"Itu akan dirujuk ke RS Wahidin Sudirohusodo sebagai koordinator wilayah penanganan virus Corona," katanya.