Resensi Novel
Budaya Siri Semakin Redup! Resensi Novel Anak Dara Mulampekke Karya Aktivis NU Makassar Mutmainnah
Rugi Kalau Belum Baca! novel Anak Dara Mulampekke Karya Aktivis Fatayat NU Makassar Mutmainnah Syam
Penulis: CitizenReporter | Editor: Mansur AM
- Sulaiman merupakan ayah yang sangat mencintai anaknya, namun menjadikannya egois dengan memisahkan cucunya dari ayahnya sendiri.
- Ratna, teman serta sepupu yang sangat jahat. Pergaulannya bahkan melewati batas wajar.
- Wati memiliki sifat iri dan dengki yang ia rasakan terhadap Rahmi, adik bungsunya. Digambarkan dengan sangat apik, karakternya mencerminkan kebanyakan masyarakat bugis saat ini.
c) Alur.
Novel Anak Dara Mulampekke ini menggunakan alur maju, yaitu kisah yang diceritakan runut dari masa lalu hingga masa setelahnya.
d) Amanat.
Amanat dalam novel ini ialah pelajaran bahwa segala sesuatu memiliki batas, tidak terkecuali dalam hal pergaulan.
Pergaulan yang bebas dan tidak menjunjung norma dan budaya akan mengarahkan kita ke jalan yang salah, maka bergaullah dengan tetap memathui norma dan budaya.
Amanat lain dalam novel ini yaitu untuk mahasiswa kuliahlah dengan benar, jangan sampai pergaulan berlebih dan atau pacaran membuat cita-citamu tidak tergapai.
Amanat lain bahwa niat baik sekecil apapun itu, akan mendatangkan sesuatu yang baik, begitupun sebaliknya.
3. Kelebihan dan Kekurangan
a) Kelebihan : karya ini memberikan banyak sekali pelajaran yang dapat kita jadikan contoh, bahkan dapat menumbuhkan kembali kesadaran terkait betapa pentingnya budaya siri’ serta bagaimana seharusnya menjunjung tinggi dan menempatkan budaya siri’ dalam berperilaku.
Terutama bagi anak dara mulampekke yang ada di suku Bugis.
Selain itu, meskipun disajikan dengan menggunakan beberapa kosakata ataupun istilah dalam bahasa bugis, semua pembaca akan tetap mudah memahami karena novel ini dilengkapi dengan penjelasan terkait istilah ataupun kosakata bugis yang terkait. Sangat menarik.
b) Kekurangan :