Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Resensi Novel

Budaya Siri Semakin Redup! Resensi Novel Anak Dara Mulampekke Karya Aktivis NU Makassar Mutmainnah

Rugi Kalau Belum Baca! novel Anak Dara Mulampekke Karya Aktivis Fatayat NU Makassar Mutmainnah Syam

Penulis: CitizenReporter | Editor: Mansur AM
TRIBUN-TIMUR.COM/CITIZEN REPORTER
Resensi Novel Anak Dara Mulampekke karya Mutmainnah Syam 

Bahkan saat dinikahkan mereka mengadakan pesta besar-besaran dan tidak punya rasa malu menunjukkan perbuatan yang memalukan di media sosial.

Kedua kisah yang disajikan dalam novel Anak Dara Mulampekke secara tidak langsung membuat kita mengcompare budaya siri dulu dan sekarang.

Selain soal misi pokok penulis untuk membuka mata pembaca dengan menghayati dua kisah yang disajikan mengenai bagaimana orang bugis dahulu menjunjung tinggi siri dan bagaimana budaya siri saat ini tergerus zaman karena modernisasi.

Novel Anak Dara Mulampekke juga kaya akan beragam kisah yang membuat pembaca tidak bosan, ada banyak kejutan yang sulit ditebak.

Selain itu ada nilai-nilai kisah persahabatan, kisah perlawanan aktivis mahasiswa yang mengadvokasi pelecehan seksual di Kampusnya yang baik sekali untuk dipetik menjadi pelajaran berharga, serta bumbu-bumbu kisah cinta yang syahdu tapi tidak lebay yang menjadikan novel Anak Dara Mulampekke sayang untuk tidak dibaca.

Oh yah, Alur cerita novel Anak Dara Mulampekke yang sangat natural bisa menggerus emosi pembaca alyas mewek, saya sarankan agar menyiapkan tissu saat membacanya, karena ada part dimana pembaca akan sangat sulit menahan air mata.

Adapun unsur intrinsik dalam novel tersebut yaitu :

a) Tema.

Tema dari novel tersebut ialah budaya. Dengan mengangkat tema ini, penulis tidak stagnan dalam satu pembahasan, akan tetapi tetap menyajikan kisah dengan berbagai tema yang lain, seperti romansa, agama dan persahabatan. Namun, yang dominan ialah tema tentang budaya.

b) Tokoh dan penokohan

- Andi Fatir merupakan tokoh utama yang sangat menghormati kedua orang tuanya, dengan tetap bertanggung jawab atas segala tindakannya yang kurang bermoral.

- Rahmi, dihadirkan dengan sosoknya yang sangat pendiam, baik hati dan sabar.

- Petta Billa, ayah yang sangat tegas dalam mengambil keputusan serta bertanggung jawab, yang sampai mati pun ia berani menunjukkan ke warganya bahwa masyarakat suku bugis adalah adalah yang menjunjung tinggi budaya siri’ .

- Naura, hadir dengan karakter yang anggun, seorang anak yang sangat baik, setia kawan, serta berbakti kepada orang tua.

- Nina memiliki karakter melankolis dengan sifatnya yang perfeksionis, suka membaca serta memiliki pribadi yang suka mendengar cerita orang lain menjadikannya teman yang sangat membantu kehidupan Naura.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved