100 Hari Menteri Kabinet Jokowi II
Erick Tohir Dinilai Lebih Berani dari Prabowo, Tapi Inilah Menteri Paling Jenius
Ada nama Nadiem Makarim di posisi kedua sebagai menteri paling jenius. Lalu bagaimana posisi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo?
- Berwibawa dalam memimpin: 1,7 persen
- Sesuai kebutuhan publik: 1,2 persen
- Kebijakannya pro rakyat kecil: 0,8 persen
- Bersih dari KKN: 0,6 persen
Terobosan SYL
Baru beberapa pekan menjabat Menteri Pertanian, SYL langsung mengaktifkan Agriculture War Room (AWR) di Kantor Pusat Kementan.
Mantan Bupati Gowa dua periode ini juga langsung meminta integrasi sistem informasi, Internet of Thinking (IoT), dan aplikasi berbasis TI di Kementeriannya.
AWR menjadi andalan bagi dirinya untuk memantau dan memetakan kondisi pertanian sekaligus kebutuhannya per wilayah.
"Saya ingin nantinya tiap wilayah ditangani secara berbeda sesuai dengan kebutuhannya. Pun memantau situasi pertanaman dan mobilisasi alsintan dapat mudah dilihat dari Jakarta", tambah Ketua Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin ini.
Sejak awal dilantik, SYL juga langsung bergerak mensinkronkan data dengan sejumlah kementerian dan badan pemerintah terkait, memperkuat peran penyuluh melalui KOSTRATANI, dan menciptakan AWR agar lebih cepat dan mudah dalam mengambil kebijakan strategis.
"AWR ini akan menjadi mata kami dalam memantau kebijakan, sekaligus mengawasi para penyuluh di lapangan. Bahkan milenial dan penyuluh nanti bisa memanfaatkannya untuk belajar teknologi pertanian terkini", ujarnya.
Bukan hanya itu, SYL juga langsung membuat program untuk menambah minat generasi muda menekuni sektor tani, sehingga melahirkan banyak agroentrepreneur. Programnya ini menuai pujian.
Pengamat pertanian dari Universitas Lambung Mangkurat, Luthfi Fatah, berpendapat keinginan tersebut akan mengubah paradigma profesi petani di Indonesia.
"Selama ini kesannya petani adalah kelompok yang pendidikannya rendah dan tidak modern. Nah, padahal itu anggapan salah. Kalau Syahrul Yasin Limpo mau mengubah persepsi itu harus diapresiasi," ujar Luthfi, Senin (20/1/2020) lalu.
Dengan target menambah jumlah generasi milenial bekerja di bidang tani, menurut Luthfi, maka pertanian Indonesia akan sejajar denga negara maju lainnya soal modernisasi.
"Generasi milenial itu generasi teknologi modern. Pertanian kita akan dikelola modern nantinya. Ditambah lagi tingkat pendidikan yang maju dari generasi milenial sehingga petani bukan golongan terbelakang lagi," ucap Luthfi. (*)