Rocky Gerung
Nurdin Halid Kutip Rocky Gerung Ternyata Ini Alasan Banyak Tokoh Lahir dari Makassar 'Bukan Sotta'
Nurdin Halid Kutip Rocky Gerung Ternyata Ini Alasan Banyak Tokoh Lahir dari Makassar 'Bukan Sotta'
"Kamu bertanya apa mengajukan proposal," kata Rocky Gerung.
"Ya akhirnya bisa mikir, loading dulu tadi ternyata gagap," balas Rahma Sarita.
Kemudian, Rocky Gerung menyebut ada dua jenis politik, yakni politik pengakuan dan politik identitas.
"Batas dari pergaulan antar orang itu kalau dia menunju pada semacam fanatisme itu politic of recognition (politik pengakuan)."
"Kalau naik jadi politik identitas ia berubah menjadi upaya untuk pengusiran yang non identity (non identitas)," ujar Rocky Gerung.
Menurutnya, pemerintah seharusnya bisa membedakan politik pengakuan dan politik identitas.
"Politic identity itu hanya boleh ada satu ada, ada yang lain harus ditiadakan itu bahayanya."
"Pemerintah enggak bisa bedain politic of recognition mana politic of identity itu jadi dia kacau dalam menanggapi itu," kritik Rocky Gerung. (TRIBUNWOW.COM/Maria Gipty)
Lihat videonya mulai menit ke-2:30:
Said Didu tampak heran saat singgung nama Wakil Presiden Maruf Amin di 100 hari di pemerintahan bersama Presiden Jokowi.
Mantan sekretaris Kementerian BUMN itu mengakui, ia memang tidak pernah lagi mendengar nama Maruf Amin yang notabene seorang wakil presiden.
Mengingat hal tersebut, Said Didu pun menggumamkan pendapatnya terkait dengan 100 hari Jokowi dan Maruf Amin di pemerintahan.
Seperti yang diketahui, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin dilantik sejak 20 Oktober 2019.
Mengevaluasi apa yang telah dilakukan Jokowi dan Maruf Amin sebagai pemimpin bangsa, Rocky Gerung tampak melayangkan dugaan perihal alasan kenapa Jokowi bisa terpilih kembali di periode kedua.
Sebab hal tersebut menurut Rocky Gerung bertolak belakang dengan capaian yang telah diperoleh oleh Jokowi di periode pertama.
