7 Fakta Pengobatan Alternatif Ningsih Tinampi, Pasien Diberi Makan Gratis, Tetangga Ketiban Rezeki
Petugas gabungan mendatangi pengobatan alternatif milik Ningsih Tinampi di Jalan Raya Lebaksari, Karang Kepuh, Kelurahan Karang Jati
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
"Oh sangat bagus sekali dan saya sangat setuju sekali. Bahkan kalo bisa sering kali ke sini," ujar Ningsih Tinampi sambil mengacungkan kedua jempol tangannya.
Ningsing menjelaskan jika Lintas Dinas hanya melihat bagaimana rutinitas dirinya dan tim saat melakukan praktik.
"Ya rutinitas seperti biasa. (pihak polisi) sangat mendukung sejak awal," lanjut Ningsih.
Lebih lanjut Ningsih menjelaskan jika pihak kepolisian dan Dinkes tidak mempermasalahkan praktiknya lantaran dia selama ini melakukan pengobatan non medis.
"Ga ada kesepakatan apapun, karena kan kebanyakan non medis, (kalau non medis) ya ke dokter, mosok nang aku," pungkas Ningsih Tinampi.
6. Praktik Ningsih Tinampi Sediakan Makanan Gratis
Di sisi lain, ternyata praktik Ningsih Tinampi ini sudah banyak didatangi pasien.
Karena terlalu banyak pasien yang datang, Ningsih Tinampi menyediakan beberapa menu makanan yang dihidangkan pada pasien maupun keluarga pasien.
Dilansir Surya.co.id, penjaga makanan. Aminah menyebut jika dirinya siapkan 25 hingga 30 kilogram beras untuk disantap pasien per hari.
Aminah juga mengaku, salah satu lauk yang tak boleh absen adalah ayam.
Saat ditanya SURYA.co.id, Aminah mengatakan jika makanan gratis itu memang sengaja disediakan oleh Ningsih Tinampi.
7. Masyarakat sekitar rumah Ningsih Tinampi dapat keuntungan
Selain rumah Ningsih Tinampi yang ramai kunjungan, masyarakat sekitar pun ikut rasakan keuntungan.
Sepanjang perjalanan dari jalan raya menuju rumah Ningsih Tinampi, warga sekitar sudah membuka warung makan.
Proses pengobatan yang tak selesai dalam waktu satu atau dua jam saja dimanfaatkan warga untuk membuka warung.
Bukan hanya warung, warga juga membuka toilet umum karena sangking banyaknya pasien yang datang.
Dari pantauan SURYA.co.id di lokasi, pasien yang hendak melakukan pengobatan ke Ningsih Tinampi tak bisa langsung datang dan mendapat pengobatan.
Mereka harus melakukan pendaftaran dahulu. Bahkan, setelah mendaftar mereka masih harus menunggu panggilan untuk ditangani Ningsih Tinampi.
Saat mendatangi lokasi, SURYA.co.id juga menemui salah seorang pasien yang berasal dari Papua.
Dia mengaku telah mendaftar selama satu bulan untuk akhirnya dipanggil ke rumah Ningsih Tinampi dan melakukan pengobatan.(*)