Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

7 Fakta Pengobatan Alternatif Ningsih Tinampi, Pasien Diberi Makan Gratis, Tetangga Ketiban Rezeki

Petugas gabungan mendatangi pengobatan alternatif milik Ningsih Tinampi di Jalan Raya Lebaksari, Karang Kepuh, Kelurahan Karang Jati

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Kolase Tribun Madura
7 Fakta Pengobatan Alternatif Ningsih Tinampi, Pasien Diberi Makan Gratis, Tetangga Ketiban Rezeki 

TRIBUNTIMURWIKI.COM- Nama Ningsih Tinampi hingga saat ini masih menjadi perbincangan publik.

Namanya pun beberapa hari terakhir ini menjadi trending google. Ningsih Tinampi jadi viral karena Pengobatan Alternatif yang diberikan dianggap manjur.

Alhasil, pasien yang datang ke tempat Ningsih Tinampi mendatangkan banyak pundi-pundi rupiah dan pasien di kediamannya.

Dilansir dari Kompas.com, Rabu (5/2/2020), petugas gabungan mendatangi pengobatan alternatif milik Ningsih Tinampi di Jalan Raya Lebaksari, Karang Kepuh, Kelurahan Karang Jati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Petugas gabungan terdiri dari Dinas Kesehatan Jatim, Kejati, Polda Jatim, Dinkes Kabupaten Pasuruan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pasuruan.

Ningsih Tinampi tak langsung menemui petugas dengan alasan sibuk menangani pasien.

Setelah satu jam menunggu, Ningsih Tinampi baru menemui para petugas.

Ia mengatakan mereka hanya mengobrol dan saran yang diberikan para petugas dianggap positif.

Menurut Tinampi tidak ada kesepakatan yang perlu dipatuhi.

Sosok Ningsih Tinampi yang Heboh Sanggup Obati Orang, Ternyata Pernah Kerja di Bagian Listrik
Sosok Ningsih Tinampi yang Heboh Sanggup Obati Orang, Ternyata Pernah Kerja di Bagian Listrik (Kolase Tribun Jabar)

"Untuk masukannya ya saya terima. Intinya saya mendukung sekali. Tidak ada kesepakatan apa - apa hari ini, oke saja," jelasnya.

Ningsih menjelaskan jika pihak kepolisian dan Dinkes tidak mempermasalahkan praktiknya lantaran dia selama ini melakukan pengobatan non medis.

"Ga ada kesepakatan apapun, karena kan kebanyakan non medis, (kalau non medis) ya ke dokter, mosok nang aku," jelas Ningsih Tinampi.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Pasuruan pun mendatangi ramai-ramai praktik milik Ningsih Tinampi pada 5 Februari 2020 pagi.

Tidak hanya aparat pemda, polisi juga sempat datang ke tempat praktik pengobatan alternatif Ningsih Tinampi.

Pengobatan alternatif berbasis spiritual yang dijalani Ningsih Tinampi viral di media sosial.

Tempat praktiknya selalu ramai pengunjung. Sosok 'dokter' alternatif ini dicari masyarakat lantaran disebut-sebut bisa mengatasi permasalahan mereka.

Baik penyakit yang biasa maupun yang tak kasat mata.

Karena viral di media sosial, lintas dinas Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Pasuruan pun mendatangi praktik milik Ningsih Tinampi.

Lalu bagaimana hasil dari pertemuan Lintas Dinas pemerintah setempat dengan pengobatan Ningsih Tinampi ?

Berikut Tribunnews.com himpun dari Surya.co.id dan kanal YouTube Suryatv :

1. Lintas Dinas datang untuk pembinaan

Melalui laman Surya.co.id, pemerintah setempat 'geruduk' praktik pengobatan Ningsih Tinampi.

Lintas Dinas yang berkunjung ke tempat Ningsih Tinampi di antaranya adalah Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur, Kejati, Polda Jawa Timur.

Sedangkan dari Pemkab Pasuruan ada dari Kejari Kabupaten Pasuruan, Polres Pasuruan, Dinkes Kabupaten Pasuruan, Satpol PP Kabupaten Pasuruan, dan lainnya.

Pada kunjungannya tersebut, pihak pemerintah memberikan pembinaan terhadap Ningsih Tinampi.

2. Bakorpakem awasi aktivitas pengobatan Ningsih Tinampi

FAKTA Terungkap, Beginilah Bentuk Pengobatan Ningsih Tinampi, Didatangi Polisi dan Dinkes
FAKTA Terungkap, Beginilah Bentuk Pengobatan Ningsih Tinampi, Didatangi Polisi dan Dinkes (Tribunnews)

Badan Koodinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat(Bakorpakem) Kabupaten Pasuruan mengaku terus mengawasi pengobatan Ningsih Tinampi.

Dilansir Surya.co.id, Kepala Kajaksaan (Kajari) Kabupaten Pasuruan, Ramdanu Dwiyantoro menjelaskan, tim gabungan ini akan selalu melakukan pengawasan terhadap pengobatan alternatif Ningsih ini.

Ia menyebut, pihaknya lebih mengawasi hal-hal yang tidak diinginkan. Untuk urusan medis, tetap ranahnya ada di Dinas Kesehatan yang membidanginya.

Ramdanu mengaku pihaknya bersama tim Pakem hanya sebatas mensinkronkan saja.

3. Penjelasan Dinas Kesehatan Jatim

Kabid Pelayanan Kesehatan Provinsi Jawa Timur mengungkapkan alasan kedatangan Dinkes ke pelayanan kesehatan tradisional ini.

Menurut dia, kedatangan Dinkes hanya untuk melihat langsung proses pengobatan tradisional empiris Ningsih Tinampi.

Dikutip Surya.co.id, Ia melihat, apa yang dilakukan Ningsih Tinampi ini bukan dan tidak berkaitan dengan medis.

Jadi, dalam hal ini, Ningsih Tinampi tidak melanggar rambu-rambu dalam dunia medis.

Dia menjelaskan, untuk urusan benar atau tidak dan memberikan efek itu tergantung masing-masing individunya.

Tapi, yang jelas, apa yang dilakukan Ningsih Tinampi tidak ada kaitannya dengan medis.

Ia menyebut, pihaknya juga sudah mewanti-wanti Ningsih Tinampi, jika memang pasiennya mengidap penyakit medis harus dibawa ke tindakan medis.

4. IDI Kabupaten Pasuruan ingin beri pembinaan

Diberitakan Surya.co.id, IDI Kabupaten Pasuruan mendatangi rumah Ningsih Tinampi di Dusun Lebaksari, Desa Karangjati, Kabupaten Pasuruan tersebut dalam rangka pembinaan.

IDI ingin memberikan pembinaan atau memberi masukan untuk Ningsih Tinampi.

Ketua IDI Kabupaten Pasuruan, dr Sujarwo menjelaskan, pihaknya ingin memberikan bantuan ke Ningsih Tinampi agar lebih tertata dalam memberikan pengobatan.

5. Reaksi Ningsih Tinampi setelah praktik pengobatannya didatangi Lintas Dinas

Wartawan SURYAtv ikut mendatangi lokasi praktik Ningsing Tinampi di Pasuruan.

Setelah menunggu Ningsing Tinampi mengurusi pasiennya, sang pemilik pengobatan alternatif ini pun angkat suara terkait kedatangan Lintas Dinas di kediamannya.

"Oh sangat bagus sekali dan saya sangat setuju sekali. Bahkan kalo bisa sering kali ke sini," ujar Ningsih Tinampi sambil mengacungkan kedua jempol tangannya.

Ningsing menjelaskan jika Lintas Dinas hanya melihat bagaimana rutinitas dirinya dan tim saat melakukan praktik.

"Ya rutinitas seperti biasa. (pihak polisi) sangat mendukung sejak awal," lanjut Ningsih.

Lebih lanjut Ningsih menjelaskan jika pihak kepolisian dan Dinkes tidak mempermasalahkan praktiknya lantaran dia selama ini melakukan pengobatan non medis.

"Ga ada kesepakatan apapun, karena kan kebanyakan non medis, (kalau non medis) ya ke dokter, mosok nang aku," pungkas Ningsih Tinampi.

6. Praktik Ningsih Tinampi Sediakan Makanan Gratis

Di sisi lain, ternyata praktik Ningsih Tinampi ini sudah banyak didatangi pasien.

Karena terlalu banyak pasien yang datang, Ningsih Tinampi menyediakan beberapa menu makanan yang dihidangkan pada pasien maupun keluarga pasien.

Dilansir Surya.co.id, penjaga makanan. Aminah menyebut jika dirinya siapkan 25 hingga 30 kilogram beras untuk disantap pasien per hari.

Aminah juga mengaku, salah satu lauk yang tak boleh absen adalah ayam.

Saat ditanya SURYA.co.id, Aminah mengatakan jika makanan gratis itu memang sengaja disediakan oleh Ningsih Tinampi.

7. Masyarakat sekitar rumah Ningsih Tinampi dapat keuntungan

Selain rumah Ningsih Tinampi yang ramai kunjungan, masyarakat sekitar pun ikut rasakan keuntungan.

Sepanjang perjalanan dari jalan raya menuju rumah Ningsih Tinampi, warga sekitar sudah membuka warung makan.

Proses pengobatan yang tak selesai dalam waktu satu atau dua jam saja dimanfaatkan warga untuk membuka warung.

Bukan hanya warung, warga juga membuka toilet umum karena sangking banyaknya pasien yang datang.

Dari pantauan SURYA.co.id di lokasi, pasien yang hendak melakukan pengobatan ke Ningsih Tinampi tak bisa langsung datang dan mendapat pengobatan.

Mereka harus melakukan pendaftaran dahulu. Bahkan, setelah mendaftar mereka masih harus menunggu panggilan untuk ditangani Ningsih Tinampi.

Saat mendatangi lokasi, SURYA.co.id juga menemui salah seorang pasien yang berasal dari Papua.

Dia mengaku telah mendaftar selama satu bulan untuk akhirnya dipanggil ke rumah Ningsih Tinampi dan melakukan pengobatan.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved