DBD Gowa
40 Kasus DBD di Gowa, Ikuti Langkah Pencegahan Dinas Kesehatan
Hingga 24 Junuari 2020, Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa mencatat kasus DBD mencapai 40 kasus.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Ansar
"Tinggal 11 orang yang dirawat, selebihnya sudah sembuh," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Gowa, Gunawan, Selasa (28/1/2020).
Dari data Dinas Kesehatan Gowa yang diperoleh Tribun, warga penderita DBD ini didominasi oleh anak-anak usia 5 hingga 14 tahun. Jumlah penderita DBD mencapai 18 kasus.
Peringat kedua dialami oleh warga berusia 15 hingga 44 tahun. Jumlahnya 15 kasus.
Kemudian peringkat ketiga balita berumur 1 hingga 4 tahun dengan jumlah penderita empat kasus.
Sisanya orang dewasa umur diatas 45 tahun berjumlah dua kasus, serta bayi satu kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Gowa, dr Hasanuddin mengatakan tingginya angka kasus DBD itu disebabkan oleh faktor lingkungan dan cuaca.
Ia mengatakan bahwa sebagian besar daerah dataran rendah Kabupaten Gowa adalah wilayah endemis.
"DBD memang musiman karena faktor cuaca. Tapi begitu ada laporan kita langsung tangani," kata dr Hasanuddin kepada Tribun, Selasa (28/1/2020).
dr Hasanuddin melanjutkan, Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa telah menurunkan petugas fogging selama beberapa hari ini.
Fogging dilakukan untuk memastikan tidak ada korban baru yang terkena DBD.
Dinas Kesehatan Gowa juga telah melakukan abatisasi dengan membagikan bubuk-bubuk pembasmih jentik nyamuk kepada warga setempat. Utamanya daerah yang dinilai endemis.
"Petugas turun ke daerah endemis DBD. Kita lakukan fogging dan abatisasi," terangnya.
Laporan Wartawan Tribun Timur @bungari95
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)