Ruko Terbakar di Makassar 5 Meninggal
Berlinang Air Mata, Benny Ceritakan Kebakaran Rukonya yang Tewaskan Istri dan 3 Anaknya
Lima jenazah orang yang dicintanya itu, disemayamkan di Rumah Duka Budhi Luhur, Jl Mappaodang, Makassar.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Duka mendalam dirasakan Benny (51), pengusaha bantal busa di Jl Titang, Kelurahan Barana, Kota Makassar.
Kamis (9/1/2020) sore, peristiwa kebakaran menghanguskan rumah toko lantai dua tempatnya membuka usaha home industri pembuatan bantal busa yang sudah dua tahun dia geluti.
Dalam peristiwa itu, istri Benny, Monita Kawilarang (52) dan tiga anaknya Valencia Lois Mas Loka (21), Birgitte Summer Nocole Tunggadi (17) dan Jaeztreal Sky Tunggadi serta cucunya yang masih berumur tiga tahun, Edgar Junior Liem, tewas terbakar.
Lima jenazah orang yang dicintanya itu, disemayamkan di Rumah Duka Budhi Luhur, Jl Mappaodang, Makassar.
Dan akan dimakamkan di Pekuburan Bolangi, Kabupaten Gowa, Sabtu (11/1/20).
Ditemui Tribun di Rumah Duka Budhi Luhur, Jumat (10/1/2020) siang, Benny terlihat sangat terpukul. Wajahnya menyimpan duka mendalam.
"Turut berduka Pak Benny atas musibah yang dialami," ucap wartawan Tribun menghampiri Benny.
Meski berduka, Benny menyambut ramah Tribun dan memberi penjelasan sambil menyambut satu persatu keluarga dan kerabat yang datang melayat.
Beberapa keluarga dekatnya menghampiri untuk menenangkan hati Benny yang dirundung duka.
Mengenakan kaos putih, Benny menceritakan kronologi kebakaran yang menghanguskan tempat usahanya dan menewaskan lima orang keluarga terdekatnya.
"Kemarin itu (Kamis) sore, saya sementara kasih mandi anjing. Saat kasih mandi anjing, saya panggil anakku (Brigitte yang disapa Summer) untuk blowing (mengeringkan) itu anjing," kata Benny sembari mengusap air matanya yang kembali membasahi pipi.
Saat Summer mengeringkan bulu anjing, Benny ke lantai dua rumah tokonya untuk ikutan video call dengan anaknya di Palopo.
"Saya naik ke atas karena anakku yang nomer empat (Valencia Lois Mas Loka) lagi telponan dengan kakaknya yang di Palopo," ujarnya.
Setelah video call, Benny masuk kamar.
"Jadi, saya ketuk pintu (kamar) saya tanyakan ke istriku (Monita) karena saya punya cucu (Edgar Junior Liem) itu lagi batuk. Jadi saya tanyakan sudahmi kasih minum obat? Dia (Monita) bilang sudahmi," terang Benny menceritakan percakapan terakhirnya dengan sang istri.
Benny dan istrinya pun bermain dengan cucunya Edgar Junior Liem.
Tidak berselang lama, Summer muncul di lantai dua ruko.
Melihat Summer di lantai dua, Benny bergegas turun ke lantai dasar.
"Begitu saya turun, api sudah besar membakar busa bantal. Saya mau tarik itu busa ke pekarangan, tahu-tahunya tidak sampai saya tarik keluar api sudah terus besar sekali," tuturnya.
Melihat kobaran api terus membesar, Benny pun ke jalan untuk meminta pertolongan.
Saat hendak masuk kembali ke dalam ruko untuk menyelamatkan keluarganya, api kian tidak terbendung.
Istri cbersama tiga anaknya dan seorang cucunya pun terjebak di lantai dua ruko.
Kelimanya ditemukan meninggal dunia seusai Damkar Kota Makassar berhasil memadamkan api.
Selain menewaskan lima orang keluarga Benny, peristiwa itu juga nyaris membakar empat karyaawannya.
Beruntung ke empat karyawannya (Lisa, Clar, Nur dan Lina) meloncat dari jendela belakang yang tembus ke SD Bawakaraeng.