Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Proyek Puskesmas Asal-asalan, Anggota DPRD Marah Robohkan Tembok, Bupati Nyaris Tendang Pengawas

Proyek puskesmas dikerja asal-asalan, anggota DPRD marah robohkan tembok, bupati nyaris tendang pengawas.

Editor: Edi Sumardi
YOUTUBE.COM/FLORES PEDIA
Proyek puskesmas dikerja asal-asalan, anggota DPRD marah robohkan tembok, bupati nyaris tendang pengawas. 

Bupati Robi memarahi pengawas proyek itu di hadapan rombongan bupati, camat, dan warga desa setempat.

Dia nyaris menendangnya.

"Mana galinya, mana. Suruh bongkar semua ini. Periksa itu. Kamu pegawas, bagaimana. Kamu pakai anting lagi, bagaimana mau ngawas di sini. Ini mau diapakan lagi," kata Bupati Robi dengan nada keras dalam video berdurasi 1 menit 13 detik.

Dalam video itu, terlihat Bupati Robi begitu emosi dengan pengawas proyek. Bahkan Bupati hampir saja menendang si pengawas, namun ia bisa mengontrol emosinya.

Sekitar pukul 19.00 Wita, Kompas.com bersama 2 rekan jurnalis televisi berupaya menemui Bupati Robi ihwal dirinya memarahi pengawas karena pagar proyek pembangunan ruangan rawan jalan di Puskesmas Waigete roboh terhantam banjir.

Bupati Robi ditemui di rumah pribadinya yang beralamat di Lingkar Luar, Kelurahan Nangalimang, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka.

Bupati Robi pun bersedia untuk diwawancara terkait ekpresi amarahnya kepada pengawas proyek miliaran yang baru saja jebol itu.

Bupati Robi membenarkan, dirinya melakukan inspeksi terhadap pekerjaan-pekerjaan yang indikasinya tidak memuaskan.

"Tadi saya temukan di Puskesmas Waigete, terutama pengerjaan pagar. Yang mana, banjir beberapa hari yang lalu, itu sampai roboh. Saya sudah melihat apa yang terjadi di sana. Ternyata fondasinya itu, mungkin tidak digali. Dan saya minta korek dengan linggis, ternyata betul tidak digali," ungkap Bupati Robi kepada sejumlah awak media, Senin (30/12/2019) malam.

Bupati Robi mengatakan, di lokasi proyek, dirinya marah terhadap konsultan pengawas, perencanaan, dan juga pelaksana yang tidak memperhatikan kualitas pengerjaan.

Bupati menyebut, ia memarahi konsultan pengawas proyek karena berbohong.

"Ketika saya tanya, ini fondasi beberapa sentimeter ? Dia bilang sesuai aturan 30 sentimeter. Ternyata setelah saya korek, ternyata batu diletakan di atas tanah. Mungkin galinya 5 sampai 10 sentimeter. Bangunan itu jadinya rapuh, goyang. Saya instruksikan supaya diperkuat lagi dengan cara digali ulang. Isi batu, kemudian, laksanakan sesuai ketentuan konstruksi supaya tidak roboh," ungkap Bupati Robi.

Bupati Robi juga menegaskan, jika bangunan itu roboh dan mengenai anak kecil, siapa yang bertanggung jawab.

Sebagai pemimpin, pemilik pekerjaan, ia tentu harus marah. Ia mengimbau, kerja proyek tidak bisa seperti itu.

"Asal jadi. Itu sangat berbahaya. Bukan saja merugikan, tetapi berbahaya bagi keselamatan orang lain. Jadi untuk mennangani soal seperti itu, perlu ketegasan. Saya bilang, kalau zaman orde baru kamu saya pukul. Kamu cara kerja begini membohongi rakyat. Berbahaya," ujar Bupati Robi.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved