SD Cindakko
Berkunjung ke SPIDI Maros, Begini Pesan Anggota DPRD Sulsel Muzayyin Arif untuk Murid SD Cindakko?
Saat berkunjung ke SPIDI, dimanfaatkan murid SD Cindakko untuk turun berenang di Kolam Renang Pesantren Darul Istiqamah
Penulis: Amiruddin | Editor: Arif Fuddin Usman
Berkunjung ke SPIDI Maros, Begini Pesan Anggota DPRD Sulsel Muzayyin Arif untuk Murid SD Cindakko?
TRIBUN-TIMUR.COM - Murid sekolah pedalaman SD Cindakko memanfaatkan waktu kunjungan ke Makassar, juga untuk berkunjung ke Sekolah Putri Darul Istiqamah (SPIDI), di Maros, Senin (10/12/2019).
Kunjungan ke SPIDI Maros ini menutup program Wisata Edukasi murid-murid SD Cindakko, yang berasal dari Kecamatan Tompobulu.
Saat berkunjung ke SPIDI, dimanfaatkan murid SD Cindakko untuk turun berenang di Kolam Renang Pesantren Darul Istiqamah.
• LPPM Wanua Panrita Ajak Murid Sekolah Pedalaman SD Cindakko Study Tour ke Unhas dan Fort Rotterdam
• Anak Sekolah Pedalaman SD Cindakko Tutup Wisata Edukasi Berkunjung ke SPIDI Maros, Ini Dilakukan?
“Selama ini mereka melihat genangan air di sungai, waduk, atau pun sawah,” kata salah seorang penggagas LPPM Wanua Panrita Satriani dalam rilisnya.
Begitu tiba di kolam, mereka pun langsung berenang meskipun beberapa diantaranya sudah kehabisan pakaian ganti.
‘Kapan lagi kita berenang di kolam, bajunya bisa kering di jalan," kata salah satu orang tua.
Mereka memang sudah terbiasa dengan hal tersebut. Bahkan kesehariannya, kerap singgah membersihkan diri di sungai setelah bersawah.
Ya, Dusun Cindakko terletak di pedalaman Kecamatan Tompobulu yang berbatasan dengan Malino Kabupaten Gowa, Sinjai, dan Maros.
Tidak kurang ada 40 anak dan orang tuanya dari Dusun Cindakko, Desa Bonto Somba, Kecamatan Tompobulu, Maros ini diterima di kolam renang putri Pesantren Darul Istiqamah.
• Berburu 8 Tiket ke PON Papua, Petinju Sulsel Siap Bertarung di Pra PON Seri II Bogor
• Kirim Pesan WhatsApp ke Sejumlah Siswi Viral, Ini Pembelaan Kepala SMAN 14 Bone
Dua hari sebelumnya, mereka sudah tiba di Makassar dijemput oleh tim dari Lembaga Pemberdayaan dan Pendampingan Masyarakat Wanua Panrita.
Keberadaan mereka kali pertama ke ibu kota Sulsel dalam rangka mengikuti kegiatan Edutrip dalam rangkaian Milad 1st LPPM Wanua Panrita.
Hari pertama, mereka Turing Edukasi di beberapa titik Kota Makassar seperti Taman Universitas Hasanuddin, Masjid Raya, Museum I Lagaligo Benteng Rotterdam, dll.
Kemudian pada hari kedua, murid-murid SD Cindakko ini mengikuti kegiatan malam puncak Milad 1st Wanua Panrita.
“Kami berterima kasih kepada pimpinan pesantren Darul Istiqamah dan segenap stafnya yang telah menerima dan memberikan kesempatan bagi adik-adik berenang,” kata Muhammad Rahmat, ketua panitia Milad 1st Wanua Panrita.
“Hampir semua baru pertama kali merasakan berenang di kolam renang. Dan juga melihat sekolah bagus seperti di SPIDI Maros," jelas.
• Kirim Pesan WhatsApp ke Sejumlah Siswi Viral, Ini Pembelaan Kepala SMAN 14 Bone
• Lawan Barito Putera Klok Cadangan, Jelang Kickoff Ini Unggahannya di IG
Harapannya dengan berkunjung ke Pesantren Darul Istiqamah, siswa bisa termotivasi melanjutkan studinya ke jenjang lebih tinggi seperti yang dialami oleh para santi dan santriwati.
Saat berkunjung di SPIDI Maros, pihak pesantren juga menyediakan makanan untuk mereka. Ini merupakan hal baru bagi murid SD Cindakko bersama orang tuanya.
Kenalkan Dunia Pendidikan
Sementara itu, kunjungan ke SPIDI di Maros ini dinilai Dewan Penasehat Wanua Panrita, Idham Malik sebagai edukasi untuk mengenalkan dunia pendidikan ke siswa-siswi SD Cindakko.
“Adik adik yang sebelumnya belum mengenal fasilitas pendidikan yang lengkap, memperoleh gambaran mengenai pendidikan pesantren. Dengan didukung oleh fasilitas pendidikan yang lengkap,” ujar Idham.
LPPM Wanua Panrita memposisikan diri sebagai lembaga yang konsentrasi pada pendidikan anak-anak di pelosok. Salah satunya SD Cindakko.
Wanua Panrita juga turut mendampingi masyarakat pegunungan Cindakko dalam hal penanaman kopi di lereng gunung.
Idham juga mengatakan bahwa kunjungan ke SPIDI semoga memberi semangat siswa-siswi SD Cindako untuk terus belajar, dan memiliki cita-cita. Sehingga bisa melanjutkan pendidikan di sekolah ternama.
“Jika mereka belajar dengan baik, bisa melanjutkan sekolah di sekolah-sekolah yg baik, termasuk SPIDI,” harap Idham.
• Bupati dan Wakil Bupati Mamasa Keluar Daerah, Legislator Buat Cuitan di Facebook
• Stadion Mattoanging Direnovasi, Konsep Awal Hingga Alasan Pemilihan Warna
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina SPIDI, Muzayyin Arif sangat mendukung kegiatan yang dilakukan teman-teman LPPM Wanua Panrita.
Muzayyin mengajak anak-anak dari Cindakko melihat kemajuan kota. Ia juga merasakan begitu sulitnya akses ke daerah Cindakko. Sebab dulu ia pernah naik ke sana.
Beberapa waktu lalu Muzayyin Arif menerima kunjungan tim Wanua Panrita di Kantor DPRD Sulsel. Ia berpesan agar semangat untuk berbagi harus terus dilakukan sebagai cara menjaga nilai nilai kemanusiaan kita.
Ia juga berharap Pemerintah Kabupaten Maros memperhatikan pendidikan di daerah itu. Sebab masih wilayah kabupaten Maros.
"Bukan hanya pendidikan umum, tetapi anak anak juga di daerah itu butuh pendidikan Al- Qur'an,” ujar Wakil Ketua DPRD Sulsel itu.
“Pendidikan Al-Qur'an inilah yang bisa menguatkan jiwa dan spritual anak-anak untuk tumbuh dan siap menghadapi era globalisasi," lanjutnya.
• Daftar Harga Hp Vivo Hanya Rp 1 Jutaan Desember 2019, Y91C, Vivo Y12, Y93, Vivo Y71, Spesifikasi
• Cerita Aurel Putri Krisdayanti Diet Ketat Setelah Disakiti Pria Ini, Atta Halilintar Belum Kenal
Dusun Cindakko adalah daerah yang berada di Desa Bonto Somba, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros.
Untuk sampai ke Dusun Cindakko, hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 3 sampai 4 jam perjalanan.
Lokasinya jauh dari keramaian, dengan jarak tempuh sekitar 20 km dari poros Kecamatan Tompobulu. Jalanan yang dilalui masih bebatuan dan berlumpur kala hujan.
Sebagian besar anak-anak di Cindakko hidup mandiri tanpa orang tua. Sehingga harus menjadi pencari madu, pembuat gula merah, dan petani musiman.
"Setiap hari guru dan murid berjalan kaki mendaki dan melewati 8 anak sungai dan jembatan. Untuk sampai ke sebuah sekolah yaitu SD Cindako, sekolah yang terletak di pegunungan tanpa fasilitas memadai," ungkap Idham
Pendidikan warga Cindakko sangat jarang ada yang tamat SMA, karena SD Cindakko sendiri baru 5 tahun terdaftar sebagai sekolah.
"Kalaupun ada satu atau dua warga yang tamat SMA, harus bersekolah di luar Dusun Cindakko," pungkasnya. (*)