Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sejarah Panjang Stadion Mattoanging

Dulunya bernama Stadion Makassar. Lokasinya mengambil area lapangan PT Mattoanging. Area ini terletak antara Jalan Cenderawasih dan Jalan Dr Ratulangi

Editor: syakin
Dok.Tribun
Wahyuddin Junus, Pegiat literasi Sepakbola Makassar - Peneliti Yayasan Pena Hijau Indonesia (YPHI) 

Oleh: Wahyuddin Junus
Pegiat literasi Sepakbola Makassar - Peneliti Yayasan Pena Hijau Indonesia (YPHI)

Stadion Mattoanging, Makassar, sejak diresmikan 6 Juli 1957, kondisi bangunan stadion belum banyak berubah. Saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel berencana merehabilitasi Stadion Mattoanging Makassar pada 2020 (Tribun Timur, 29 November 2019). Tidak tanggung-tanggung anggaran sebanyak Rp 200 miliar disiapkan pemangku kebijakan di Sulsel.

Rehabilitasi Stadion Mattoanging menjadi sesuatu yang mendesak. Mengingat kondisi Stadion Mattoanging kini layaknya nenek tua yang renta dimakan zaman. Sudah selayaknya stadion yang dulu dibanggakan saat pembangunannya, mendapatkan perhatian khusus.

Karena stadion ini adalah bangunan yang mengandung sejarah perkembangan dan denyut sepakbola Kota Makassar. Stadion yang khusus dibangun untuk menyambut ajang Pesta Olahraga Nasional yang ke-4 waktu itu.

Perjalanan panjang keberadaan Stadion Mattoanging turut menjadi saksi sejarah tempat PON IV di Makassar. Kini menjadi salah satu bangunan peninggalan penyelenggaraan PON di Indonesia bersama Stadion Teladan di Medan. Hingga kini Kota Makassar sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Selatan belum memiliki stadion yang berstandar internasional. Apalagi jika mengacu regulasi AFC maupun FIFA.

Kebutuhan stadion menjadi syarat mutlak jika klub kebanggaan masyarakat Kota Makassar, PSM Makassaar, ingin berprestasi di kancah nasional maupun internasional.

Stadion Makassar sebagai cikal bakal Stadion Mattoanging dicatat dalam buku ‘Kenang-kenangan Pembukaan Stadion Makassar’. Disebutkan Tadion Makassar dibuka secara resmi pada 6 Juli 1957 dan digunakan untuk keperluan PON IV pada 29 September hingga 6 Oktober 1957. Buku yang diterbitkan tahun 1957 juga menyajikan proses pembangunan stadion sampai peresmiannya. Buku ini menyebut stadion yang akan dibangun Stadion Makassar belum menggunakan nama Stadion Mattoanging ketika itu.

Yayasan Stadion Makassar

Sebagai penanda sejarah, Stadion Makassar dibangun dan dikerjakan sejak 16 Agustus 1955, sehari jelang Hari Ulang Tahun X Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Dalam buku Kenang-Kenangan ini secara ringkas tergambar.

Pada triwulan II tahun 1952 dengan bertempat di Gubernuran Makassar dilangsungkannya suatu pertemuan besar. Hadir dalam pertemuan itu Gubenrnur Sulawesi Soediro yang menghasilkan penetapan komsposisi dan Personalia Dewan Pengawas berikut Dewan Pengurus Yayasan Stadion Makassar. Naskah pembentukannya dibuat dimuka Notaris Mr. J. Ph. De Korte pada 13 Juli 1952, dengan Akta No.2.

Adapun susunan Dewan Pengawas (pertama) berdasarkan akta tersebut terdiri dari : 1. Soediro (Gubernur Sulawesi), 2. Kol. Gatot Soebroto (Panglima TT VII), 3. A.D. Sjahruddin (Walikota Makassar), 4. Kapten W.E. Sumanti (Komd. K.M.K Makassar), 5. J. Sopabeheluwakan (Kepala Jawatan Pajak negeri), 6. M. saleh Dg. Mattinri (Kantor Sosial Prosul), 7. Ong Tiong Bie, 8. Mr. J. C. Juta.

Mengenai perencanaan bangunan stadion dibuat oleh Ir J. Th. Droop dari Pekerjaan Umum Kota Besar Makassar dan seluruh tanggung jawab pekerjaan berada dalam pimpinan Direksi Pembangunan Stadion.

Usaha pembangunan stadion dilakukan dengan melalui program bertahap. Langkah pertama yang ditempuh dengan mencari lokasi tanah/lapangan dan mencari sumber-sumber keuangan. Dewan Pengurus Yayasan Stadion yang sejak awal terbentuk belum dapat mengintensifkan pekerjaan pembangunan karena masih terhambat keuangan yang diperkirakan menelan jutaan rupiah disamping lokasi pembangunan yang belum ada.

Dewan Pengurus yang telah diperlengkapi untuk kali kedua, baru dapat menemukan tempat pembanguna stadion yaitu lapangan PTT Mattoanging. Area ini terletak antara Jalan Cenderawasih dan Jalan Dr. Ratulangi. Besarnya anggaran untuk pembangunan stadion ini mula-mula ditaksir kurang lebih 15 juta rupiah.

Peristiwa Bersejarah

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved