Pernikahan Sedarah Bulukumba
Masih Ingat Kasus Pernikahan Sedarah di Bulukumba? Begini Kabarnya Sekarang
Pasalnya, kasus tersebut tak lazim terjadi, bahkan dilarang oleh agama. Dari sisi medis, pernikahan sedarah juga tak dibenarkan dengan beberapa alasan
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Imam Wahyudi
Suatu pasangan masing-masing memiliki 50 persen peluang untuk mewariskan gen rusak pada anak, sehingga nanti keturunan memiliki 25 persen peluang memiliki albinisme.
Memang, tidak semua orang yang memiliki albinisme (atau penyakit langka lainnya) yang merupakan hasil dari perkawinan sedarah.
Setiap orang memiliki lima atau sepuluh gen rusak yang bersembunyi di DNA.
Dengan kata lain, takdir juga memainkan peran saat memilih pasangan, apakah mereka akan membawa gen yang rusak atau tidak.
Namun untuk kasus incest, risiko berdua membawa gen rusak menjadi sangat tinggi.
Setiap keluarga kemungkinan besar memiliki gen penyakit tersendiri (misalnya diabetes), dan perkawinan sedarah adalah kesempatan bagi dua orang carrier dari gen rusak untuk mewarisi dua salinan gen yang rusak kepada anak-anaknya.
Pada akhirnya, keturunan mereka dapat memiliki penyakit tersebut.
3. Kurang variasi DNA, sistem tubuh melemah

Baca: Prediksi Susunan Pemain Arema FC vs Persib Bandung, ini Pengganti Ezechiel Ndouasel di Lini Depan
Baca: Berkat ACT Sulsel, Warga Desa Terpencil Akhirnya Rasakan Daging Kurban Setelah 50 Tahun
Peningkatan risiko ini juga dipengaruhi oleh pelemahan sistem imun tubuh yang dialami anak-anak dari orangtua sedarah akibat kurangnya variasi DNA.
Sistem kekebalan tubuh tergantung pada komponen penting dari DNA yang disebut Major Histocompatibility Complex (MHC). MHC terdiri dari sekelompok gen yang bertugas sebagai penangkal penyakit.
Kunci agar MHC bisa bekerja dengan baik melawan penyakit adalah memiliki keanekaragaman tipe alel sebanyak mungkin.
Semakin beragam alel, semakin baik tubuh memerangi berbagai penyakit.
Keberagaman penting karena setiap gen MHC berfungsi melawan penyakit yang berbeda-beda.
Selain itu, setiap alel dari MHC dapat membantu tubuh mendeteksi berbagai jenis material asing yang menyusup ke dalam tubuh.
Saat terlibat dalam perkawinan sedarah dan memiliki keturunan dari hubungan tersebut, anak-anak akan memiliki rantai DNA yang tidak variatif.
Yang artinya, anak-anak hasil hubungan incest memiliki alel MHC yang sedikit jumlahnya atau keragamannya.
Memiliki alel MHC yang terbatas akan membuat tubuh kesulitan mendeteksi beragam material asing, sehingga individu tersebut akan lebih cepat jatuh sakit karena sistem imun tibuhnya tidak dapat bekerja optimal untuk memerangi beragam jenis penyakit. (TribunStyle.com/Anggia)
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Viral Penikahan Sedarah, Seberapa Bahayanya Perkawinan Sedarah? Simak Penjelasan Para Ahli