Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

3 Faktor Umum Penyebab Seseorang Meninggal Saat Tidur, Seperti Dialami Cecep Reza 'Bombom'

3 Faktor Umum Penyebab Seseorang Meninggal Saat Tidur, Seperti Dialami Cecep Reza 'Bombom'

Editor: Hasriyani Latif
Shutterstock
Ilustrasi tidur 

3 Faktor Umum Penyebab Seseorang Meninggal Saat Tidur, Seperti Dialami Cecep Reza 'Bombom'

TRIBUN-TIMUR.COM - Baru-baru ini dunia hiburan tanah air dikejutkan dengan meninggalnya aktor Cecep Reza.

Pemeran Bombom dalam sinetron Bidadari itu menghembuskan napas terakhirnya saat sedang tidur, Selasa (19/11/2019).

Peristiwa meninggal saat tidur tentu mengagetkan orang-orang sekitarnya.

Terlebih jika orang tersebut tampak sehat-sehat saja sebelumnya.

Lantas apa yang bisa menyebabkan seseorang bisa meninggal saat sedang tidur?

Dokter Umum dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandanarang, Boyolali, dr Fiarry Fikaris, menjelaskan meninggal dalam keadaan tidur bisa disebabkan oleh tiga faktor.

Pesan Terakhir Cecep Reza Bombom untuk Istri dan Anaknya Sebelum Meninggal, Soal Ring Jantung

Makanan Pemicu Penyakit Kanker Getah Bening yang Diderita Ria Irawan, Waspada Makan Seafood!

Secara umum, ada tiga faktor yang menjadi penyebab seseorang meninggal saat sedang tidur.

Pertama faktor lingkungan, kedua penyakit, dan yang terakhir kelainan bawaan yang bersifat genetik.

Dari faktor lingkungan, seseorang dapat meninggal saat tidur apabila keracunan karbon monoksida (CO).

"Keracunan gas CO ini seringkali disebabkan penggunaan suatu alat tertentu yang gas buangnya memasuki tempat seseorang itu tidur," kata Fiarry dalam keterangan tertulis, Rabu (20/11/2019).

Fiarry menjelaskan, hal itu menyebabkan seseorang keracunan gas CO lalu meninggal mendadak saat tidur.

Cecep Reza semasa hidup. Pemeran Bombom dalam sinetron Bidadari ini meninggal saat sedang tidur.
Cecep Reza semasa hidup. Pemeran Bombom dalam sinetron Bidadari ini meninggal saat sedang tidur. (Instagram)

Faktor berikutnya karena ada penyakit. "Penyakit yang didapat juga dapat menyebabkan kematian saat tidur," ujarnya.

Ia menyampaikan, penyakit yang seringkali menyebabkan seseorang meninggal mendadak saat tidur satu di antaranya yaitu aritmia.

Aritma merupakan gangguan ritme jantung.

Selain disebabkan oleh kelainan bawaan, aritmia juga dapat disebabkan oleh gangguan jantung.

"Seperti riwayat serangan jantung di masa lampau dan penyakit arteri koroner," lanjut Fiarry.

Ia menyebutkan, kedua penyakit tersebut erat kaitannya dengan gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, kolesterol tinggi, dan obesitas.

Ashanty Tak Bisa Tahan Tangis Bicara Soal Mati Setelah Divonis Idap Autoimun, Kini Masuk Rumah Sakit

Baik Bagi Kesehatan, Puasa Senin Kamis Bisa Turunkan Risiko Serangan Jantung, Yuk Diamalkan

Selain itu, meninggal mendadak saat tidur juga dapat disebabkan penyakit bawaan yang bersifat genetik.

"Bisa juga disebabkan penyakit bawaan yang bersifat genetik seperti brugada sindrom dan gangguan pengaturan ion tubuh," kata Fiarry.

Brugada sindrom dan gangguan ion tubuh, dapat memicu aritmia sehingga berujung pada kematian mendadak saat tidur.

Meninggal Saat Tidur Dapat Dialami Segala Usia

Dilansir dari Kompas.com, Dokter Spesialis Paru dari Rumah Sakit Persahabatan, Agus Dwi Susanto, mengatakan meninggal saat tidur bisa terjadi pada segala usia.

Selain penyakit yang telah disebutkan Fiarry, Agus mengungkapkan seseorang yang meninggal saat tidur juga dapat disebabkan oleh penyakit sleep apnea.

Ia menjelaskan, sleep apnea merupakan kondisi henti napas saat tidur.

"Tipe sleep apnea yang cukup banyak diderita itu Obstructive Sleep Apnea (OSA), yaitu terjadi penyempitan saluran napas atas," kata Agus, Selasa (19/01/2016).

Cegah Stunting dengan Cegah Anemia

Siaga Pertolongan Pertama Serangan Jantung, Karyawan Tribun Timur Ikuti Pelatihan CPR

Agus menyampaikan, saat terjadi penyempitan saluran napas atas maka napas dapat berhenti selama 10 detik saat tidur.

Menurut penjelasannya, napas berhenti karena penyempitan di saluran napas atas menyebabkan oksigen tidak bisa lewat.

Akibatnya, tidak ada udara yang masuk ke paru-paru.

Oksigen di seluruh tubuh pun berkurang, termasuk yang ke jantung dan otak.

Agus menuturkan, OSA biasanya terjadi lebih dari lima kali dalam satu jam.

"Kalau orang punya sakit jantung, kalau saat tidur kekurangan oksigen terus-menerus karena OSA, jantungnya juga berhenti sehingga bisa menyebabkan kematian," jelasnya.

Seseorang yang bertahun-tahun mengalami henti napas saat tidur akan berisiko terkena stroke dan penyakit jantung koroner.

WASPADA! Main Ponsel Berlebihan, Remaja 19 Tahun Idap Penyakit Jantung Koroner, Gini Ceritanya

Ini 5 Mitos Negatif Daging Kambing Saat Idul Adha, dari Kolesterol Tinggi hingga Bahaya Hipertensi

Sayangnya, banyak orang tak menyadari sering mengalami henti napas saat tidur.

Faktor risiko sleep apnea di antaranya yaitu:

1. Kelebihan berat badan

2. Lingkar leher terlalu besar

3. Kelainan saluran napas atas

4. Peradangan saluran napas

5. Merokok

6. Penyakit paru kronis seperti asma.

(Tribunnews.com/Widyadewi Metta) (Kompas.com/Dian Maharani)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved