3 Faktor Umum Penyebab Seseorang Meninggal Saat Tidur, Seperti Dialami Cecep Reza 'Bombom'
3 Faktor Umum Penyebab Seseorang Meninggal Saat Tidur, Seperti Dialami Cecep Reza 'Bombom'
Selain disebabkan oleh kelainan bawaan, aritmia juga dapat disebabkan oleh gangguan jantung.
"Seperti riwayat serangan jantung di masa lampau dan penyakit arteri koroner," lanjut Fiarry.
Ia menyebutkan, kedua penyakit tersebut erat kaitannya dengan gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, kolesterol tinggi, dan obesitas.
• Ashanty Tak Bisa Tahan Tangis Bicara Soal Mati Setelah Divonis Idap Autoimun, Kini Masuk Rumah Sakit
• Baik Bagi Kesehatan, Puasa Senin Kamis Bisa Turunkan Risiko Serangan Jantung, Yuk Diamalkan
Selain itu, meninggal mendadak saat tidur juga dapat disebabkan penyakit bawaan yang bersifat genetik.
"Bisa juga disebabkan penyakit bawaan yang bersifat genetik seperti brugada sindrom dan gangguan pengaturan ion tubuh," kata Fiarry.
Brugada sindrom dan gangguan ion tubuh, dapat memicu aritmia sehingga berujung pada kematian mendadak saat tidur.
Meninggal Saat Tidur Dapat Dialami Segala Usia
Dilansir dari Kompas.com, Dokter Spesialis Paru dari Rumah Sakit Persahabatan, Agus Dwi Susanto, mengatakan meninggal saat tidur bisa terjadi pada segala usia.
Selain penyakit yang telah disebutkan Fiarry, Agus mengungkapkan seseorang yang meninggal saat tidur juga dapat disebabkan oleh penyakit sleep apnea.
Ia menjelaskan, sleep apnea merupakan kondisi henti napas saat tidur.
"Tipe sleep apnea yang cukup banyak diderita itu Obstructive Sleep Apnea (OSA), yaitu terjadi penyempitan saluran napas atas," kata Agus, Selasa (19/01/2016).
• Cegah Stunting dengan Cegah Anemia
• Siaga Pertolongan Pertama Serangan Jantung, Karyawan Tribun Timur Ikuti Pelatihan CPR
Agus menyampaikan, saat terjadi penyempitan saluran napas atas maka napas dapat berhenti selama 10 detik saat tidur.
Menurut penjelasannya, napas berhenti karena penyempitan di saluran napas atas menyebabkan oksigen tidak bisa lewat.
Akibatnya, tidak ada udara yang masuk ke paru-paru.
Oksigen di seluruh tubuh pun berkurang, termasuk yang ke jantung dan otak.