Wallacea Week 2019 Ajak Warga Makassar Rayakan Keberagaman Hayati dan Budaya Indonesia
Wallacea Week terinspirasi oleh The Malay Archipelago, buku fenomenal karya naturalis Inggris Alfred Russel Wallace.
Wallacea Week 2019 Ajak Warga Makassar Rayakan Keberagaman Hayati dan Budaya Indonesia
TRIBUN-TIMUR.COM - Pernahkah terpikirkan bahwa orang Indonesia tidak ada yang benar-benar asli Indonesia? Atau pola perkawinan hewan dapat menunjukkan tingkat kerusakan ekosistem?
Nah, fakta-fakta menarik ini akan diulas dalam Wallacea Week 2019, sebuah festival penuh inspirasi, edukasi, dan karya seni untuk merayakan keberagaman hayati dan budaya Indonesia.
Wallacea Week 2019 akan digelar di Makassar pada 22-28 November 2019. Acara ini diinisiasi British Council bekerjasama dengan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kementerian Riset dan Teknologi RI, Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste.
Serta didukung oleh berbagai mitra di Makassar seperti Nipah Mall, Rumata ArtSpace, dan Universitas Hasanuddin (Unhas).
Wallacea Week terinspirasi oleh The Malay Archipelago, buku fenomenal karya naturalis Inggris Alfred Russel Wallace yang mendokumentasikan keunikan flora, fauna, dan budaya di Asia Tenggara, termasuk bagian timur nusantara yang kini dikenal sebagai Kawasan Wallacea.
• Empat Musisi Asing Kenalkan Budaya dan Keindahan Indonesia ke Dunia Lewat Video Klipnya
• Bantaeng Festival Day, PLN Kampanyekan Pengunaan Energi Ramah Lingkungan
Memperingati 150 tahun buku The Malay Archipelago, Wallacea Week 2019 dihelat di Makassar untuk membawanya lebih dekat ke salah satu kota yang menjadi sumber inspirasi buku tersebut.
Mengusung tema ‘Merawat Wallacea, Merawat Indonesia’, Wallacea Week 2019 bertujuan untuk merayakan keberagaman hayati dan budaya Indonesia, menginspirasi masyarakat untuk merawat lingkungan.
Serta membangun minat anak muda untuk terus mengeksplorasi dan mendalami ilmu pengetahuan seperti sosok AR Wallace.
Merangkul sebanyak mungkin kalangan, terutama kaum muda, dalam menginterpretasikan karya-karya AR Wallace senantiasa menjadi semangat Wallacea Week.
Masyarakat umum dapat menikmati seluruh rangkaian acara pameran, bincang-bincang, pemutaran film, teater, musik, hingga simposium ilmiah dengan gratis.
Direktur British Council Indonesia, Paul Smith, mengatakan Kawasan Wallacea membuktikan bahwa Indonesia sangat kaya akan keberagaman dan merupakan rumah bagi begitu banyak keanekaragaman hayati dan warisan budaya.
“Kami bangga dapat kembali berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam Wallacea Week 2019 di Makassar, salah satu kota terbesar di wilayah Wallacea, ntuk kembali merayakan keberagaman Indonesia dan menginspirasi kaum muda untuk terus menekuni ilmu pengetahuan dan mendorong kolaborasi penelitian antara Indonesia dan Inggris,” tulis Paul Smith dalam rilis yang diterima tribun-timur.com, Sabtu (16/11/2019).
“Hingga kini, dunia mengakui Kawasan Wallacea sebagai laboratorium alam dengan ekologi yang paling beragam. Teori evolusi pun lahir di kawasan ini,” lanjutnya.
Acara Wallacea Week diharapkan dapat menyegarkan ingatan kita tentang nilai penting Kawasan Wallacea bagi Indonesia.