Tumbuhkan Jiwa Kreatif, Kader Karang Taruna Enrekang Dilatih Berwirausaha
Pelatihan yang dilaksanakan selama dua hari itu diikuti oleh sejumlah kader Karang Taruna tingkat Kecamatan dan Kelurahan se-Kabupaten Enrekang.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG - Dinas Sosial bekerja sama dengan Karang Taruna Kabupaten Enrekang menggelar pelatihan kewirausahaan di Balai Pelatihan Kabupaten (BLK), Kelurahan Puserren, Kecamatan Enrekang.
Pelatihan yang dilaksanakan selama dua hari itu diikuti oleh sejumlah kader Karang Taruna tingkat Kecamatan dan Kelurahan se-Kabupaten Enrekang.
• Hari Jadi Gowa Bakal Dihelat di Benteng Somba Opu
• Diduga Kehabisan Darah Penyebab Residivis Pencurian di Bantaeng Meninggal Dunia
Ketua Karang Taruna Kabupaten Enrekang, Umar mengatakan, tujuan diselenggarakannya pelatihan untuk mewujudkan perkembangan kesadaran dan tanggung jawab sosial setiap generasi muda.
Khususnya bagi warga Karang Taruna yang ada di Kabupaten Enrekang.
Hal itu juga dalam rangka mendorong generasi muda untuk berani tampil dalam menanggulangi dan mengantisipasi berbagai masalah sosial.
Sehingga mereka termotivasi untuk berinovatif dengan cara menumbuhkan jiwa kewirausahaan.
“Kita ingin mendorong pemuda Karang Taruna agar termotivasi melakukan sesuatu, dengan memanfaatkan potensi yang ada guna menumbuhkan jiwa kewirausahaan," kata Umar, Jumat (15/11/2019).
• Basuki Tjahaja Purnama Ahok Jadi Dirut atau Komisaris Pertamina? Lihat Gajinya, Gaji Jokowi Kalah
• Bimtek Penyusunan Renstra, Begini Pesan Wagub Sulbar
Ia menjelaskan, banyak hal yang dapat dilakukan dalam berwirausaha, salah satunya mengembangkan potensi lokal yang kita miliki.
Seperti berbagai jenis kuliner sebagai kearifan lokal, guna mengatasi masalah kesejahteraan sosial.
"Dalam berwirausaha memang dibutuhkan keterampilan dan kemampuan serta program yang terarah dan berkesinambungan," ujarnya.

Ia menambahkan, tugas pokok Karang Taruna adalah bersama pemerintah menanggulangi berbagai masalah kesejahteraan sosial.
Terutama yang dihadapi generasi muda, baik yang bersifat preventif, rehabilitatif maupun pengembangan potensi generasi muda di lingkungannya. (tribunenrekang.com)
Seminar Parenting, Ketua PKK Enrekang: Perempuan Harus Bekali Diri dengan Pengetahuan
Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Enrekang, Hj Johra MB, menjadi salah satu pemateri dalam seminar parenting yang digelar PD Naisyatul Aisyah (NA) Enrekang di Pendopo Rujab Bupati, Kamis (14/11/2019).
Dalam kesempatan itu, Johra MB mengatakan, seorang perempuan atau ibu harus membekali diri dengan pengatahuan tntang cara mendidik anak.
Sebab, mereka adalah kunci dalam membentuk karakter dan akhlaq anaknya ketika dewasa.
• Aturan Baru Nikah di Era Jokowi Jilid 2 Jangan Harap Dapat Surat Nikah Jika Tak Punya Sertifikat Ini
• Pendaftaran CPNS: Login di https://sscasn.bkn.go.id sscn.bkn.go.id, 6 Kementerian Terima Lulusan SMA
• Ahok Jadi Dirut PLN atau Pertamina Usai Temui Erick Thohir? Bocoran Luhut Panjaitan, Tunggu Jokowi
Olehnya itu, seorang ibu harus memberikan perhatian dan didikan yang baik kepada anak dengan memberikan contoh yang baik pula.
"Bangsa ini kuat karena ada generasi yang hebat, generasi hebat karena ada guru hebat, guru hebat karena ada orang tua yang hebat khususnya seorang ibu," kata Johra, Kamis (14/11/2019).
Ia menjelaskan, perempuan sekarang harus bangkit setara denagn laki-laki sesuai pada porsinya.
Perempuan jangan lagi kembali seperti dulu hanya tahu menjadi pelayan di dapur, kasur dan sumur.
Sehingga perempuan harus berkemajuan sesuai perekembangan zaman dan menyandang beberapa predikat diantaranya bahwa ibu adalah sumber kasih sayang.
Ketua PKK Enrekang, Hj Johra MB, menjadi salah satu pemateri dalam seminar parenting yang digelar PD Naisyatul Aisyah (NA) Enrekang di Pendopo Rujab Bupati, Kamis (14/11/2019). (TRIBUN TIMUR/MUH ASIZ ALBAR)
"Allah menitipkan rahim seorang yang menjadi sumber kasih sayang, banyak hal yang perlu dipahami soal rahim ini. Sesuai kata ilmuan rahim bukan hanya sebagai tempat janin tapi tempat belajar," ujarnya.
Ia menambahkan, ibu adalah madrasah pendidik pertama dan utama bagi seorang anak.
Sehingga, harus dibekali ilmu seperti apa menyusui anak bukan sekedar menyusui dan menentukan karakter mereka.
Sebab, janin yang lahir bersih dan suci dari rahimnya, ibu harus mewarnainya dengan memberi pondasi yang kokoh.
"Ibu itu tiang negara, kalau suatu daerah ibu-ibunya baik maka daerah itu juga akan baik. Karena karakter anak ditentukan 20 tahun sebelum dilahirkan," tuturnya. (*)
Laporan Wartawan TribunEnrekang.com, Muh Azis Albar