Diduga Kehabisan Darah Penyebab Residivis Pencurian di Bantaeng Meninggal Dunia
Pria 23 tahun itu diduga meninggal dunia karena kehabisan darah akibat tiga luka tembak di bagian kaki dan paha.
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUNBABTAENG.COM, BANTAENG - Seoarang residivis pencurian Sugianto alias SG (23) di Kabupaten Bantaeng meninggal dunia, Sabtu (9/11/2019) lalu.
Pria 23 tahun itu diduga meninggal dunia karena kehabisan darah akibat tiga luka tembak di bagian kaki dan paha.
• Basuki Tjahaja Purnama Ahok Jadi Dirut atau Komisaris Pertamina? Lihat Gajinya, Gaji Jokowi Kalah
• Pasca Bom Bunuh Diri di Medan, Polres Wajo Lakukan Penjagaan Ketat
Hal tersebut diungkapkan Kaur Humas Polres Bantaeng Bripka Sandri ke wartawan TribunBantaeng, Kamis (14/11/2019) sore.
Menurut Sandri dua luka tembak di bagian betis kanan dan kiri serta satu lagi di bagian paha sebelah kiri.
Kasat Reskrim Polres Bantaeng AKP Abdul Haris Nicolaus mengatakan SG terpaksa dilumpuhkan saat polisi ingin melakukan pengembangan dan diminta menunjukkan lokasi beraksi namun tersangka memberontak dan berusaha melawan petugas.
• Bimtek Penyusunan Renstra, Begini Pesan Wagub Sulbar
• Mini Bus Milik Pensiunan PNS di Wajo Ringsek, Ternyata Ini Penyebabnya
" Di jalan tiba-tiba SG minta izin untuk buang air namun ternyata kesempatan itu dia gunakan untuk mencoba kabur dan melarikan diri," kata Kasat Reskrim Polres Bantaeng AKP Abdul Haris
AKP Abdul Haris menjelaskan residivis pencurian itu bahkan berusaha melawan petugas dan tak mengindahkan tembakan peringatan polisi.

" Beberapa kali tembakan peringatan dilontarkan anggota keudara, namun hal tersebut tidak dihiraukan SG, jadi terpaksa dilakukan tindakan progresif dengan dilumpuhkan," tuturnya
Saat diperiksa tersangka mengalami luka tembak, kemuadian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anwar Makkatutu Bantaeng untuk mendapatkan perawatan medis.
• Terios 7 Wonders Jajal Permandian Kea-kea, Pantai Malaha, Danau Biru Hingga Sungai Terpendek
• Inilah Materi Pelatihan Musyrif dan Musyrifah Aslama Kampus Muhammadiyah di Unismuh Makassar
Setelah dilakukan perawata medis, SG kemudian dibawa ke Polres Bantaeng untuk dilakukan pengembangan.
" Sekitar satu jam kemudian tersangka terdengar mengeluh karena merasa sakit, kemudian polisi segera membawanya kembali ke RSUD untuk bisa segera diberikan penanganan medis" jelas Haris.
Namun nyawa pria 23 tahun itu tak tertolong hingga dilaporkan meninggal dunia. (TribunBantaeng.com)
Laporan Wartawan TribunBantaeng.com @ikbalnurkarim
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: