Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bimtek Penyusunan Renstra, Begini Pesan Wagub Sulbar

Meski masih berada di atas rata-rata nasional, namun kata Enny, tingkat pengangguran terbuka harus diturunkan, gini rasio harus terjaga dan IPM yang m

Penulis: Nurhadi | Editor: Syamsul Bahri
Nurhadi/tribunsulbar.com
Pembukaan Bimtek penyusunan Resntra RPJMD di rungan pola kantor Gubernur Sulbar. 

"Insyaallah kami siap hadir, termasuk MUI jika memanggil untuk sidang. Tolong jika memuat ini berita pake dugaan jangan langsung mengatakan ada aliran sesat di Mamuju, karena jangan sampai media massa yang membuat resah masyarakat,"tuturnya.

Terkait tuduhan ajaranya hanya mengajarkan salat wajid hanya dua waktu, jika junub tak perlu mandi wajib dan jika salat tak perlu melafalkan Allahu Akbar, Bahtiar Salam membahtar keras hal itu.

"Setahuku guru tidak mengajarkan itu. Sepertinya yang dimaksud MUI dalam berita yang menyebar bukan golongan kami. Tapi ajaran lain, karena katanya memang ada yang datang dari Pulau Karampuang,"tuturnya.

• 47 Link Download Pendaftaran CPNS 2019 Kementerian dan Lembaga Pusat, Cek Formasi & Jurusanmu!

Namun Bahtiar mengakui nama yang disebut dalam surat Polda Sulbar atas nama Rasyid yang diduga sebagai guru penyebar aliran kepercayaan yang diduga sesat adalah gurunya.

"Iya memang itu guru kami dari Bontang. Tapi jangan anggap dia pendatang dia itu asli Mandar. Bapaknya orang Taramanu dan Ibunya Karampuan,"katanya.

Bahtiar menyesalkan MUI dan Kemenag yang langsung mengeluarkan statemen bahwa kami sesat.

"Apa sudahnya kalau mereka ini panggil kami, untuk duduk bicarakan sapa betul yang sesat. Allah lebih tahu siapa yang sesat, dan siapa yang diberi petunjuk, tapi kalau MUI ingin memperjelas tidak ada masalah. Kami siap hadir mengikuti sidang,"tegasnya.

• Pertama Kali Naik Pesawat? Agar Tak Bingung di Bandara, Simak 10 Panduan Praktis Ini

Soal pembayaran, kata dia, memang ada dalam proses pengajiannya, namun bagi dia itu hal yang wajar saja.

"Pmbayaran itu jangan kaget karena dalam islam itu dikenal sedekah. Adabnya kalau kita belajar sama guru harus mengeluarkan sakat. Transportasi guru datang di Mamuju. Tapi itu juga tidak ada paksaan, tapi setahu saya dimana-mana menerima ilmu pasti keluarkan sakat. Karena masa tuan rumah pengajian yang diberatkan,"jelasnya.

Kepala Kemenag Mamuju, Syamsuhri Halim memastikan aliran yang saat ini heboh di Mamuju dipastikan sesat. Karena tidak sesuai dengan ketentuan dan memiliki amaliah yang berbeda dari ajaran Islam sehingga dikatakan menyimpang.

"Sebuah aliran menyimpang dari ketentuan. Ajaran pokoknya adalah Islam, tetapi dia menyimpang dari pokok ajaran islam, baik secara Rububiyyah dan Uluhiyyah," katanya.

Syamsuri juga menyebutkan itu ajaran aliran itu mencoba memberikan tafsiran tentang tuhan secara materil. Dalam bentuk penjelasan terukur. Padahal kata dia, bicara tentang tuhan kita bicara tentang inmateril, tentang keyakinan.

"Tidak bisa diukur, terukur kan berarti berada di antara ruang waktu. Kita hanya mengatakan tuhan itu ada karena yakin dengan penjelasan kitab suci,"tuturnya.

Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Sulawesi Barat, Nur Salim Ismail mendesak semua pihak terkait segera mengambil sikap. Sebab sudah mengarah pada kondisi yang meresahkan warga.

"Sebaiknya tim Pakem segera mengambil tindakan. Tentu dengan prosedur yang berlaku. Tugas Kemenag dan MUI memanggil untuk klarifikasi, karus kita dorong agar tetap dialogis,"tutur Nur Salim Ismail.

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com,@nurhadi5420

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved