Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Komisi D DPRD RDP dengan Puluhan Guru SMP di Makassar, Wahab Sebut Masih Ada Pungli

RDP dilaksanakan di ruang Badan Anggaran (Banggar) DPRD, Jl AP Pettarani, Makassar, Rabu (13/11/2019) sore.

Penulis: Abdul Azis | Editor: Syamsul Bahri
Abd Azis/Tribun Timur
Ketua Komisi D DPRD Makassar, Abdul Wahab Tahir 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Anggota Komisi D DPRD Makassar menindaklanjuti laporan dan hasil temuannya selama reses, dengan mengundang sejumlah kepala sekolah dan guru SMP di Makassar untuk menghadiri rapat dengar pendapat (RDP).

RDP dilaksanakan di ruang Badan Anggaran (Banggar) DPRD, Jl AP Pettarani, Makassar, Rabu (13/11/2019) sore.

Waspada, Luwu Timur Masuk Zona Merah Bencana

VIDEO: Penampilan Sanggar Musik Bambu Binaan Dikbud Enrekang di Festival Tari Kreasi

Ketua Komisi D DPRD Makassar, Abdul Wahab Tahir, menyatakan, selama reses di Makassar, ada beberapa keluhan ditemukan dilapangan maupun laporan dari masyarakat.

"Seperti kebersihan di sekolah, pungli, serta tak adanya sarana memadai di sekolah itu," jelasnya dalam rapat, Rabu (13/11/2019).

Ini Ancaman Sanksi Penimbunan BBM di Karossa Mamuju

Palopo Sabet Penghargaan Tingkat Provinsi Sulsel, Prestasinya?

Hal sedana dikatakan Sekertaris Komisi D Saharuddin Said. Aji sapaanya, menyayangi adanya sekolah tidak terawat saat ia reses.

Ketua Komisi D DPRD Makassar, Abdul Wahab Tahir
Ketua Komisi D DPRD Makassar, Abdul Wahab Tahir (Abd Azis/Tribun Timur)

"Kami memiliki beberapa bukti kalau ada sekolah lingkungannya kotor, kantingnya. Ini tidak boleh dibiarkan," jelasnya.

Segini e-KTP Harus Dikumpulkan Maju di Pilkada Barru

Iapun akan merekomendasikan kepala sekolah tersebut untuk diganti. Menurutnya, dia gagal menjadi pemimpin di sekolah itu.

"Kalau tidak mampu menjaga kebersihan, apalagi ada pungutan liar silakan mundur. Kami akan rekomendasikan untuk diganti," jelasnya. (*)

Polisi Minta Pelaku Penyerangan di UMI Makassar Menyerahkan Diri, Jika Tidak?

Penyidik Polrestabes Makassar meminta, agar pelaku penyerangan di kampus UMI segera menyerakkan diri ke kantor polisi.

Hal tersebut ditegaskan oleh Kasatreskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko, di Polrestabes, Rabu (13/11/2019) siang.

"Kita berharap pelaku menyerahkan diri ke kami, bertanggung jawab apa yang sudah mereka perbuat," tegas AKBP Indratmoko.

"Sebelum kami melakukan upaya-upaya paksa. Untuk itu kami minta kepada para pelaku serahkan diri," lanjut Indratmoko.

 Peringati Hari Anak Internasional, TK Hang Tuah Gelar One Day Study Out Class Room

 Dukung Penilaian Adipura, Ini yang Dilakukan Kelurahan Rijang Pitu Sidrap

Pasalnya, tim penyidik Polrestabes telah mengantongi identitas pelaku yang sudah melakukan penyerangan di kampus UMI.

Pihak penyidik Satreskrim juga kantongi barang bukti, berupa rekaman CCTV yang ada dilokasi, pakaian korban dan pelaku.

Serta, telah digelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mendalami perkara penyerangan di UMI, Selasa (12/11) sore.

Pascapenyerangan yang terjadi kemarin sore 17.30 Wita, satu mahasiswa, FA (21) mahasiswa Fakultas Hukum UMI, tewas.

Kata Indratmoko, nama-nama itu saat ini masih dalam penyelidikan dan pengejaran petugas gabungan yang ada dilapangan.

"Ada beberapa nama yang sudah muncul dan kami dapat, anggota masih melakukan pengembangan dilaparngan" ungkapnya.

Penyerangan itu terjadi di Cafe Bos tepat disamping Fakultas Hukum UMI, saat AF dan ketujuh rekannya sedang nongkrong.

Indratmoko menjelaskan, dari keterangan salah satu saksi dari rekan korban, disaat kejadian mereka sementara nongkrong.

 Peringati Hari Anak Internasional, TK Hang Tuah Gelar One Day Study Out Class Room

 Dukung Penilaian Adipura, Ini yang Dilakukan Kelurahan Rijang Pitu Sidrap

Tiba-tiba datang sekitar 20 orang orang tidak dikenal (Otk) dengan menutup wajah sambil membawa parang, badik dan pipa.

Kelompok yang datang mengenakan tutup wajah itu, langsung menyerang korban dan rekannya yang berada didalam Bos Cafe.

Korban AF yang merupakan mahasiswa Fakultas Hukum UMI angkatan 2016 itu, terkena sabetan senjata tajam (Sajam).

"Korban FA ini terkena sajam dipunggung, korban sempat dibawa ke rumah sakit dan juga sempat dirawat," tambahnya. (*)

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp

Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
 
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved