Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pasang Kamera di Toilet Wanita UIN, Mahasiswa Asal Kaherang Sinjai Ditetapkan Tersangka Polres Gowa

Polisi menerapkan Pasal 29 Jo Pasal 4 ayat 1 huruf d dan atau Pasal 35 Jo Pasal 9 UU Nomor 44 tahun 2008 tentang pornografi.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Syamsul Bahri
Ari Maryadi/Tribungowa.com
Kapolsek Somba Opu Kompol Syafei Rivai didampingi Kasubbag Humas Polres Gowa AKP M Tambunan merilis pengungkapan kasus kamera dalam toilet kampus. 

Acara pelepasan dihadiri Wakil Dekan 1 Dr Andi Ibrahim, Wakil Dekan 2 Dr Firdaus, dan Wakil Dekan Muh Nur Akbar Rasyid.

Dirut Perusda Sulsel M Taufik Fachrudin bersama aktor Tamareng, Teguh Esa Bangsawan (kiri), dan Pimpunan Produksi Teater Tamareng, Suardi (kiri), sesaat sebelum keberangkatan mereka ke Palopo, Selasa (22/10/2019) siang. Dirut Perusda Sulsel membantu memfasilitasi keberangkatan mereka ke Palopo.
Dirut Perusda Sulsel M Taufik Fachrudin bersama aktor Tamareng, Teguh Esa Bangsawan (kiri), dan Pimpunan Produksi Teater Tamareng, Suardi (kiri), sesaat sebelum keberangkatan mereka ke Palopo, Selasa (22/10/2019) siang. Dirut Perusda Sulsel membantu memfasilitasi keberangkatan mereka ke Palopo. (dok.tribun)

Direktur Utama Perusahaan Daerah (Perusda) Sulsel, Ir M Taufik Fachrudin, ikut membantu pemberangkatan mereka via bus ke Palopo.

“Mereka anak-anak muda yang sangat berbakat. Mereka telah mengharumkan nama Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar,” kata Hasyim Haddade.

Tiba di Palopo, Kiran tampil aneh. Dia terlihat seperti orang gila. Dia mengaku beberapa kali mendengar suara ketukan pintu tempat mereka nginap. Belum lagi teror yang menghantuinya lewat mimpi-mimpi mengerikan.

Kiran yang serumah dengan Sudarmono, Zakia, dan Ikhsan. Di tengah situasi krusial itu, Teguh datang ke rumah mereka.

Mahasiswa Semester II Sejarah Kebudayaan Islam FAH UINAM itu juga berusaha melawan situasi dalam rumah tersebut.

Itulah, antara lain, adegan Tamareng yang ditampilkan mahasiswa FAH UINAM dalam Festival Teater Mahasiswa Indonesia (FTMI) XV Se-Sulselbar di IAIN Palopo.

Tamareng dipentaskan oleh Komunitas Seni Adab (KisSA). Tamareng berasal dari Bahasa Bugis yang berarti kerasukan atau kesurupan atau kemasukan.

Menurut Tegug, Tamareng menceritakan sepasang suami-istri yang menjalani rumah tangga yang suram karena mereka hidup di dalam rasa bersalah. Sang istri mengalami goncangan berat oleh kematian anaknya yang masih bayi.

Dalam perjalanan rumah tangga mereka,seorang sahabat diundang ke rumahnya agar ikut merasakan penderitaan yang dialami mereka berdua. Sahabat terkejut menyaksikan si istri kerap mengalami halusinasi.

Ia mendengar suara ketukan pintu dan tangisan bayinya yang sudah setahun lamanya telah berpulang. Belum lagi sebuah teror datang hampir setiap saat melalui surat-surat dari tukang pos yang membuatnya hidup dalam ketakutan.

Di hari itu ada dosa yang harus segera dituntaskan melalui pengakuan baik oleh Istri, Suami, juga Sahabat yang datang bertamu.

Teguh memerankan sahabat dalam drama itu. Tadinya Teguh diplot sebagai pemeran suami. Tapi kemudian sutradara menilai penampilan aktor film Sunset di Pantai Losari itu lebih pas memerankan sosok sahabat.

FTMI XV Se-Sulselbar digelar mulai 23 Oktober hingga 1 November 2019 di Gedung Serbaguna Aula IAIN Palopo. Jl Agatis Balandai, Palopo.

“Drama Tamareng mengandung pesan moral yang bisa diambil dan dipetik. Kisah ini menjadi peringatan kepada kaum remaja khususnya mahasiswa harus senantiasa menjaga nilai dan adab dalam kehidupan,” kata Teguh.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved