Maulid Nabi Muhammad Disambut Zikir dan Doa oleh Khalwatiyah Syech Yusuf Al Makassary
Pantauan Tribun, sedikitnya 100 orang hadir dalam zikir dan doa yang dipimpin langsung Mursyid Tarekat Khalwatiyah Syech Yusuf Makassary, Sayyid Abdul
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW, Khalwatiyah Syech Yusuf Al Makassary mengadakan doa dan zikir bersama, Minggu (10/11/2019)
Pantauan Tribun, sedikitnya 100 orang hadir dalam zikir dan doa yang dipimpin langsung Mursyid Tarekat Khalwatiyah Syech Yusuf Makassary, Sayyid Abdul Rahim Assegaf Puang Makka.
• Hari Pahlawan, Pemkab Sidrap Anjangsana ke LVRI, Ini Tujuannya
• Rencana Belanja APBD Daerah 2020 Sinjai Capai Rp 1,3 Triliun
Acara yang berlangsung di Rumah Zikir dan Dakwah Darul Ahsan Jl Baji Bicara No 7 Makassar, ini berjalan dengan khusyuk.
Seluruh peserta tampak menunduk dan menaikkan kedua tangannya saat Puang Makka memanjatkan doa kepada Nabi Muhammad SAW.
Ketua Panitia Zikir dan Doa, Muh Ihsan mengatakan bahwa lahirnya Muhammad SAW, sebagai pemberi uswa, dan sebagai pemberi rahmatan Lil Al-Amin.
Ia menyebutkan di momen maulid nabi ini, panitia sengaja mengangkat tema 'Manyambung Energi para Waliuallah dalam Mengkokohkan NKRI'.
Menurut dia, tema ini diangkat untuk meneguhkan kembali, bahwa sebagai umat Islam, energi umat muslim tak akan pernah luntur dalam mengimplementasikan hal-hal yang berkaitan dengan perdamaian dan persatuan antar umat beragama.
Adapun peserta lanjut Ihsan, juga dihadiri oleh majelis taklim, dan jajaran Kemenag Sulsel.
"Para Mursid dan Habaib yang dimuliakan. Acara ini tidak akan terlaksana dengan baik, tanpa ada dukungan dari bapak dan ibu. Selain pengurus Khalwatiyah, kegiatan ini juga dihadiri oleh jajaran Kementerian Agama Sulawesi Selatan" ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Khalwatiyah Jamiah Al Makassariy, Anwar Abu Bakar yang merupakan Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, mengatakan bahwa ia sangat berbangga hati, karena bisa menjadi bagian dari Khalwatiyah Syech Yusuf Al Makassary.
"Sebagaimana kita ketahui bahwa disekeliling kita banyak ulama, tentu ini akan memberikan kebaikan bagi kita dan orang orang disekitar," katanya.
• Mau Liburan Tahun Baru di Shanghai China? Ini 4 Pilihan Tiket Murahnya
• Video Panas Sepasang Pelajar di Pinggir Sungai Cikapundung Bandung Viral di Instagram (IG)
Ia mengaku, para ulama khususnya para Mursid telah memberikan banyak contoh tauladan, dan kerendahan hati dalam menjalani kehidupan sehari hari.
Ditempat yang sama, Al habib Husein Bin Ahmad Al Hamied memberikan tausiyah kepada par hadiri.
Ia menjelaskan menjadi ummat nabi Muhammad, adalah nikmat yang sangat kagum.
"Apakah kita pernah bersyukur karena telah dijadikan umatnya nabi Muhammad?," tanya Husein ke hadirin.
Ia langsung menyambungnya, jangankan manusia, bayangkan, Nabi Musa saja kata dia, minta jadi umatnya nabi Muhammad.
Dikala itu lanjut Husein, umat (pengikut) Nabi Musa pernah sujud kepada Allah, 40 hari 40 malam. Saat itu, turun malaikat Jibril, dan mempertanyakan apa yang dilakukan umatnya.
• VIDEO: PT Wahana Persada Indonesia Bagi-bagi Emas dan Voucher Belanja
"Hei Musa apa yang dilakukan umatmu? Itu tidak setara dengan yang dilakukan umat Nabi Muhammad yang shalat Sunnah dua rakaat saat Ramadan," katanya.
Menurut dia, umat yang terbanyak masuk surga, umatnya nabi Muhammad. Begitu pun, yang berhak mendapatkan syafaat saat kiamat, adalah umatnya nabi Muhammad.
Ia menceritakan, umat yang dekat nabi Muhammad, bukan orang Arab, buka para ulama, bukan saudagar, bukan pejabat. Tetapi dia adalah umat yang setiap saat menyerukan syahadat.
"Apa yang membuat kita tenang?
Salat yang Anda kerjakan itu wajib, salat yang kita tinggalkan adalah utang. Apa yang membuat kita tenang, syahadat,", ujarnya.(*)
Laporan wartawan Tribun Timur,Saldy
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
(*)