Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

3 Hari Bersama Mayat Ibunya Dalam Kamar Kos Terkunci, Begini Cara Angel Bertahan Hidup

Kepala RS Bhayangkara Makassar, Kombes Pol Dr Farid Amansyah mengungkapkan, kondisi EAB saat ini masih baik-baik saja.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
muslimin emba/tribun-timur.com
EAB (2) saat bermain di RS Bhayangkara Makassar, Selasa (29/10/2019) siang 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - EAB alias Angel, bocah perempuan berumur dua tahun tiga bulan masih menjalani perawatan di ruang VVIP RS Bhayangkara, Makassar, Selasa (29/10/2019) siang.

EAB menjalani perawatan di RS Bhayangkara setelah ditemukan dalam kondisi memeluk jasad ibunya, Marni (39), yang tewas membusuk di dalam kamar kos, Jl Bontonompo, Makassar, Senin kemarin. Marni diperkirakan telah 3 hari meninggal.

Baca: Pasien Gizi Buruk Dipulangkan Lalu Meninggal, Ini Kata RS Wahidin Makassar

Kepala RS Bhayangkara Makassar, Kombes Pol Dr Farid Amansyah mengungkapkan, kondisi EAB saat ini masih baik-baik saja.

Pihaknya mengaku masih merawat EAB untuk proses pemulihan fisik dan psikologi.

Baca: Maju Pilwali Makassar, Kadir Halid Bilang Begini Tentang None

"Proses pemulihan fisik berkenaan karena, yang bersangkutan (EAB) ini ditemukan bersama ibunya yang meninggal dunia dalam proses pembusukan. Nah, kita tahu bahwa manusia yang mayatnya membusuk itu adalah sumber penyakit, karena ada bakteri-bakteri yang bisa saja tertular ke anak (EAB) ini," kata Dr Farid Amansyah.

Atas kondisi itu, pihaknya pun mengaku melakukan pemantauan atau observasi untuk memastikan kondisi EAB, apakah terjangkit bakteri atau tidak.

Baca: DIREKAM & VIRAL Video Kejadian Janggal di Tol Cipularang, Humas Jasamarga Angkat Bicara

Namun, kata Farid, sejauh ini pihaknya melihat kondisi EAB masih terlihat normal laiaknya anak sebayanya.

"Hari ini memang belum kelihatan, baik fisik maupun psikis. Tadi kita sudah observasi bersama dokter psikiater (dr Ham) itu memang melihat gangguang fisik dan psikis tidak terlalu nyata," ujar Dr Farid.

Baca: BKKBN Arahkan Penyuluh Tamatan SMA Kuliah di Unhas

Lalu bagaimana EAB dapat bertahan hidup selama tuga hari mendampingi ibunya yang sudah meninggal dunia?

Dr Farid Amansyah memprediksi, EAB mengonsumsi air mineral yang ada di dalam kamar.

Pasalnya, saat ditemukan, bocah dua tahu itu (EAB) dalam kondisi tidak dehidrasi.

Baca: Bos Kasino Berani Bayar Model Cantik Rp 205 Miliar untuk Melahirkan Bayi, Gini Kisahnya

"Secara medis kalau kita tidak minum dalam 1x24 jam, kan dehidrasi. Namun, kalau di tempat itu (TKP) ada yang tersedia minuman, tersedia makanan, maka secara naluriah (manusia) pasti akan mencari minum," ungkap Farid.

Meski, kata Farid, bocah seusia EAB tergolong belum bisa menyiapkan makanan sendiri, akan tetapi secara naluri kemanusiaan EAB dianggap mampu menjangkau makanan dan minuman yang tersedia.

Hal itu, lanjut Farid memungkinkan dilakukan oleh EAB.

Baca: PKB Isyaratkan Dorong Kader NU di Pilwali, Uso Bilang Begini

Melihat dari pengalaman orang yang tinggal di kamar kos, biasanya telah menyediakan perbekalan yang lengkap, seperti makanan atau cemilan dan air mineral.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved