Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pasien Gizi Buruk Dipulangkan Lalu Meninggal, Ini Kata RS Wahidin Makassar

Diberitakan, pasien M. Hasbar (6) diduga dipulangkan pihak Wahidin karena belum diaktifkan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Ansar
darul/tribuntimur.com
Suasana di rumah duka anak umur 6 tahun 1 bulan, Hasbar di Jl Borong Indah 10 setapak 7, Makassar. (darul//tribun) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - RS Wahidin Sudirohusodo membantah, soal ada pasien gizi buruk yang dipulangkan.

Diberitakan, pasien M. Hasbar (6) diduga dipulangkan pihak Wahidin karena belum diaktifkan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Kepala Sub Bagian Humas dan Pemasaran RS Wahidin, Dewi Rizki Nurmala, SKM, M. Kes membantah terkait pemberitaan itu.

Menurutnya, RS Wahidin Sudirohusodo tidak akan lakukan hal itu. Karena prinsip pelayanan RS Wahidin, adalah Life Saving.

"Hal itu kami klarifikasi tidak ada, kami di Wahidin mengutamakan life saving," kata Dewi ke tribun, Selasa (29/10/2019) sore.

Sebelumnya, pasien Hasbar meninggal, Senin (28/10) tepatnya di kediamannya di Jl Borong Indah 10, setapak 7, Makassar.

Keterangan orangtua Hasbar, Basir (29). Anaknya meninggal setelah ditolak di RS Wahidin karena kartu KIS-nya belum aktif.

Dewi menyebutkan, jika pasien atas nama Hasbar mendaftar pada admin RS Wahidin maka datanya tersebut masih tersimpan.

Apakah melalui Gawat Darurat ataupun Rawat Jalan. Bahkan, prosedur di Rawat Jalan ada proses skrining untuk pasien.

Ketika pasien terlihat lemah dan memiliki kegawatdaruratan, maka akan diberi tanda prioritas atau langsung ke Gawat Darurat.

"Tapi ini tidak ada pasien atas nama muh Hasbar, karena pasien atas nama Hasbar ditangani terakhir itu 2014," jelas Dewi.

Untuk itu, Dewi meminta agar setidaknya dicek. Karena jika memang dirujuk dari RS seblumnya, pasti itu terdaftar otomatis.

Saat ini, pihak RS Wahidin masih lakukan investigasi data untuk luruskan pernyataan keluarga pasien dimuat di pemberitaan.

"Jadi kalau pasien dirujuk dari Daya itu ada surat eligibilitas peserta (SEP), maka surat ini akan otomatis online," ungkap Dewi.

Sebelumnya, ayah Hasbar menjelaskan, anaknya itu awalnya dirawat di RS Daerah Daya, tapi kemudian dirujuk ke Wahidin.

Alasan RS Daya merujuk Hasbar ke RS Wahidin karena, fasilitas atau alat-alat di RS Daerah Daya disebut belum lengkap. (*)

Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved